Contohnya saja Arema FC yang harus mencari dana tambahan guna memenuhi kewajibannya berupa pemberian THR.
Ruddy pun menambahkan manajemen Singo Edan nantinya masih akan mencari sokongan dana untuk menutupi kekurangan tersebut.
Rencananya, dana komersil yang telah cair akan digunakan oleh klub untuk memberikan THR bagi ofisial hingga pemain.
“Tentu dana komersial ini sangat membantu, meskipun kami masih harus mencari kekurangannya."
"Pengeluaran untuk tim pelatih dan pemain saja, kami butuh sekitar Rp575 juta,” imbuh manajer berkaca mata ini.
Ruddy pun menambahkan bahwa THR yang akan diberikan kepada pemain hingga ofisial tim paling lambat di bulan Mei.
“Kami akan berikan hak pelatih, pemain, offisial, dan karyawan di bulan Mei ini. Insaya Allah sebelum hari raya Idhul Fitri sudah bisa kami transferkan,"
"Anggap saja ini sebagai THR lebarannya Arema,” tandasnya melanjutkan.
Baca: Dendi Santoso, Ulang Tahun ke-30 dan Bukti Kesetiaan Arek Malang Kepada Arema FC
Baca: Tanggapan Arema FC & Persebaya Surabaya Soal RUPS: Manajemen Ucapkan Terima Kasih
Hingga saat ini nasib kompetisi sepak bola di Indonesia belum menemui titik terang.
RUPS Lura Biasa yang diharapkan dapat membahas keberlangsungan nasib Liga 1, nyatanya tak meninggung masalah itu.
Saat ini, Arema FC dan tim-tim Liga Indonesia hanya bisa menaati apa yang menjadi keputusan PSSI beberapa waktu lalu.
Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan hingga 29 Mei, dan baru dapat bergulir di awal bulan Juli.
Catatannya, liga dapat kembali bergulir jika kondisi telah di rasa aman maupun pemerintah mencabut status kondisi darurat virus Corona.
(Tribunnews.com/Giri)