Lukaku mengataka Di Matteo memperlakukannya berbea dan membuatnya merasa seharunya sang pelatih mengambil alih lebih cepat.
Baca: Petr Cech Mengaku Tinggalkan Chelsea Adalah Keputusan Terberat Sebelum ke Arsenal
Baca: Kontrak Habis, Pedro Rodriguez Tunggu Pertemuan dengan Manajemen Chelsea
"Tapi itu sebabnya dia tidak harus memperlakukan saya seperti itu. Di Matteo mendekati saya dengan sangat berbeda, dia langsung melibatkan saya dalam segala hal."
"Itu seharusnya jauh lebih awal. Sungguh, saya tidak pernah memaafkan pelatih sebelumnya," tegas Lukaku.
Penyerang Timnas Belgia menjelaskan bagaimana Di Matteo memperlakukannya dengan baik.
Dia mengatakan saat itu bisa bersama dengan tim Chelsea hingga ke final Liga Champions yang pada akhirnya dimenangkan oleh tim London Biru itu.
"Di Matteo memberitahuku bahwa aku akan tetap bersama kelompok itu sampai setelah final."
"Dia pikir semua orang harus ikut, termasuk yang mendapat larangan bermain dan beberapa pemain yang tidak berada dalam skuat Liga Champions."
"Saya juga berterima kasih kepadanya untuk itu," ungkap Lukaku.
Hal tersebut membuat dirinya merasa senang karena mampu mewujudkan salah satu mimpinya bisa merayakan gelar Liga Champions.
"Kemenangan ini adalah salah satu hal yang selalu saya impikan."
"Anda ingin merayakan sesuatu seperti itu dengan tim pada waktu itu. Itu bagus dalam dirinya sendiri pada usia 19 tahun," pungkasnya.
Namun, meskipun ikut merayakan gelar juara Liga Champions, karier Lukaku bersama Chelsea seperti tidak terselamatkan.
Dirinya hanya bermain sebanyak 15 kali tanpa mampu mencetak satu gol pun.
Sehingga ia akhirnya dipinjamkan ke West Brom dan Everton selanjutnya.