Bersama Ajax, Dennis berhasil mempersembahkan satu trofi Eradivisie, pada musim 2006/2007.
Setelah itu, ia kerap berganti kostum, mulai dari VVV Venlo, Almere City, hingga akhirnya kembali ke NEC Nijmegen.
Kini, Dennis Gentenaar telah pensiun dan menjadi pelatih kiper diĀ sebuah klub UEA, Al-Wahda.
Dennis memborong keluarga beserta anaknya, termasuk Dayen ke UEA.
Karena profesi sang ayah sebagai pesepak bola, darahnya pun mengalir ke Dayen. Dayen kerap latihan bersama Dennis.
"Ya aku banyak berlatih dengannya, khususnya saat berada di Belanda," ucap Dayen saat berbincang dengan Yussa Nugraha.
"Latihan denganĀ Papa biasanya lebih ke teknik, dia menendang dengan keras ke arahku dan aku mencoba menangkapnya dengan baik," lanjutnya.
Sejak umur 3 tahun, Dayen mulai menekuni dunia sepak bola, klub pertamanya adalah SV Blauw-Wit.
Bersama SV Blauw-Wit, Dayen bermain sebagai seorang striker, karena dia memiliki keinginan untuk mencetak gol.
Namun, baru pada saat membela klub SV Oudekerk, di musim terakhir dia berganti posisi menjadi penjaga gawang alias kiper, hingga saat ini.
(Tribunnews.com/Sina)