Hal ini mengingat rasa gengsi dan aura persaingan yang telah melekat dalam diri kedua tim.
"Jika saya adalah pemain Liverpool dan United yang memenangkan liga, para penggemar tentu tidak ingin anda melakukannya," ujar Murphy.
"Para pemain tidak benar-benar ingin melakukannya, itu semua sejatinya tidak akan berarti apa-apa," pungkasnya.
Terkait prosesi Guard of Honour tersebut, belum diketahui bagaimana teknis pelaksanaannya mengingat situasi pandemi corona yang memaksa ada jarak sosial.
Dilansir Manchester Evening, ada sebuah kekhawatiran bahwa pedoman jarak sosial tetap perlu diberlakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Mengingat aturan saat ini pun menyatakan bahwa tim harus keluar dari tunnel atau terowongan stadion secara terpisah.
Ditambah jabat tangan yang biasanya kerap dilakukan kedua kubu yang sementara ditiadakan.
Baca: Jonatan Christie Komentari Sukses Juergen Klopp Antar Liverpool Juara Liga Inggris
Pihak Manchester City pun tengah berkonsultasi terlebih dahulu dengan para pemangku kepentingan kompetisi Liga Inggris.
Sesi Guard of Honour sendiri telah menjadi sebuah tradisi di sepak bola Inggris.
Manchester City bahkan tercatat telah lima kali mendapatkan sambutan tersebut dalam kurun waktu 2011-2018.
Kepastian Manchester City untuk memberikan Guard of Honour tersebut tak terlepas dari kekalahan The Citizen atas Chelsea dalam pekan ke-31 Liga Inggris, beberapa waktu lalu.
Bermain di markas Chelsea, Manchester City dipaksa menyerah dengan skor 1-2 atas tim asuhan Frank Lampard.
Gol dari Christian Pulisic dan Willian mampu membawa Chelsea unggul atas Manchester City.
Sementara, gol hiburan dari Manchester City dicetak oleh Kevin de Bruyne lewat tendangan bebas indahnya.