Pergerakan luar biasa yang diperlihatkan oleh Bukayo Saka cukup merepotkan lini pertahanan Leicester City.
Hanya saja memang, umpan silang yang kerap dilepaskan oleh Saka belum mampu dikonversikan oleh penyerang Arsenal untuk setidaknya mencetak gol pembuka.
Leicester City lebih banyak bertumpu pada sisi flank dimana kehadiran Demarai Gray menjadi tokoh utama dibalik serangan Leicester City.
Hanya saja memang tanpa hadirnya Vardy membuat lini depan Leicester City belum optimal dalam hal penyelesaian akhir.
Begitu pula dengan Arsenal yang mengandalkan Nketiah di lini serang belum cukup bagus dalam mengkreasikan setiap peluang pada babak pertama.
Hingga babak pertama berakhir, skor kedua tim masih tanpa gol.
Ketika wasit telah meniupkan peluit tanda dimulainya babak kedua, baik Leicester City maupun Arsenal sama-sama mencoba menginisiasi serangan.
Kedua tim terlihat meningkatkan agresifitas permainan untuk setidaknya bisa mencetak gol pemecah kebuntuan.
Gol yang ditunggu-tunggu oleh Arsenal akhirnya tercipta ketika laga telah memasuki menit ke-57.
Dimana, gol bunuh diri Christian Fuchs berhasil membuat Arsenal unggul sementara dengan satu gol atas Leicester City.
Berawal dari pergerakan Nicolas Pepe yang beroperasi di sisi kanan penyerangan Arsenal.
Bola umpan silang yang dilepaskan sang pemain justru tidak sengaja mengenai Fuchs dan bola masuk ke gawang sendiri.
Keunggulan satu gol membuat tim asuhan Mikel Arteta semakin percaya dan getol mencari gol kedua.
Gol kedua Arsenal baru tercipta ketika laga telah memasuki menit akhir pertandingan dimana Eddie Nketiah berhasil mencatatkan namanya pada papan skor pada menit ke-90.