“Musim lalu kami mencari cara untuk mencegahnya, itu adalah sesuatu yang dia alami sebelumnya dalam karirnya di Dortmund.
"Semua berusaha membuatnya bugar mungkin karena kami tahu bakat yang dia miliki." tutup Lampard.
Di kubu Rennes, lolosnya tim asuhan Julien Stéphan ke Liga Champions, adalah kejutan di Liga Prancis musim lalu.
Mengarungi kompetisi dengan 1 kali imbang dan 1 kali kalah sejauh ini, adalah catatan yang lumayan sebagai klub yang baru pertama kali lolos ke Liga Champions.
Menghadapi Chelsea, Julien Stéphan mengaku akan menjadi laga yang sangat menarik bagi timnya.
"Jika kami ingin bersaing, kami benar-benar harus meningkatkan permainan kami di berbagi posisi, kami melawan tim yang memiliki begitu banyak bakat muda nan potensial," buka Julien di L'Equipe.
"Kita juga harus menciptakan peluang bagi kami sendiri, ini akan menjadi salah satu tantangan besar di masa depan." lanjut Julien.
Pelatih berusia 40 tahun ini, mengaku, sangat menikmati permainan Chelsea yang kuat dalam transisi dan penguasaan bola.
"Ini bukan hanya tim dengan penguasaan bola, ini adalah tim yang tangguh dalam transisi.
"Havertz mampu membawa bola 40-50 meter, Werner memiliki kemampuan luar biasa untuk bergerak menjemput bola dan Ziyech juga sangat menarik di area sayap, ini akan menjadi tantangan bagi kami," lanjut Julien.
Sorotan tentu akan datang kepada sosok Edouard Mendy, yang musim ini didatangkan Chelsea dari Rennes di awal musim.
Kiper berusia 28 tahun ini, menjadi jawaban dari rapuhnya sektor penjaga gawang The Blues dalam 2 musim terakhir.
“Ketika kami merekrutnya (Edouard Mendy), dia memiliki kepribadian yang kuat di ruang ganti, ia ingin terlibat dan dia bekerja keras.
"Dia memiliki etos kerja yang sangat besar untuk mendorong dirinya sendiri menjadi lebih baik dan, membawa pengaruh positif bagi para pemain. " ujar Lampard.