TRIBUNNEWS.COM - Dua klub peserta Liga 1 2020, Madura United dan Persebaya Surabaya memberikan sikap terbarunya terhadap nasib kompetisi yang masih belum ada kejelasan.
Baik Madura United dan Persebaya menjelaskan permasalahan penting yang mereka hadapi ditengah ketidakjelasan nasib kompetisi adalah aspek finansial.
Pasalnya, tak semua klub peserta Liga 1 dan Liga 2 mampu bertahan tanpa adanya pemasukan ke kas klub.
Ditambah pihak klub mesti memikirkan kontrak pemain dan sponsor yang telah mereka sepakati.
Baca juga: Liga 1 2020 Belum Pasti, Petinggi Madura United Ungkap Kemungkinan Terburuknya
Sebagaimana misal tanggapan yang disampaikan oleh tim Madura United melalui perwakilannya.
Melalui perwakilan petingginya, Zia Ulhaq, Madura United mendorong PSSI segera memberi kejelasan kompetisi Liga 1 musim 2020.
Menurutnya, klub peserta bisa saja digugat pemain atau sponsor yang telah menjalin kerja sama.
"Harus dipahami, bahwa perjanjian-perjanjian klub dengan semua pihak dalam pelaksanaan kompetisi berdampak hukum dan juga finansial," terang Zia seperti dikutip Tribunnews dari BolaSport, Jumat (20/11/2020).
"Jangan sampai PSSI dan LIB sedang merencanakan kompetisi, sementara yang menanggung resiko hukum klubnya," lanjutnya.
Hal senada juga diungkap perwakilan Persebaya Surabaya, Ram Surahman.
Baca juga: Rahmad Darmawan: Pemain Madura United Dilarang Main Tarkam!
Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Persebaya Surabaya ini menggambarkan bagaimana klub peserta Liga 1 susah payah menjaga stabilitas klub.
Ia pun menganggap PSSI dan PT LIB lamban dalam membuat keputusan terkait kompetisi Liga 1 musim 2020.
"Sebenarnya, kami menyesalkan kenapa selambat ini," ujar Ram Surahman.
"Tetapi kami juga tidak tahu PSSI lagi ada kesibukan seperti apa."