Prosesnya berawal dari Maradona yang mencoba menusuk masuk ke dalam kotak penalti The Three Lions dan kemudian memberikan umpan pendek kepada Jorge Valdano yang berada didekatnya.
Operan itu ternyata gagal diterima oleh Valdano dengan sempurna sehingga dibuang oleh salah satu pemain timnas Inggris.
Sapuan dari pemain Inggris tersebut rupanya malah mengarah ke dalam kotak penalti sendiri dan di saat yang bersamaan Maradona sudah berada di dalam area kotak terlarang.
Hal itu menyebabkan terjadinya duel udara antara Diego Maradona dengan kiper timnas Inggris, Peter Shilton.
Di luar dugaan, Maradona memenangi pertarungan itu dengan cara menjulurkan tangan kirinya untuk mendorong bola masuk ke dalam gawang.
Gol itu sempat diprotes oleh pemain timnas Inggris, tetapi wasit Ali Bin Nasser tetap mengesahkannya.
Dewa Kota Naples
Tak hanya di Argentina, Maradona juga dipuja bak dewa di Naples, kota klub Serie A Italia: Napoli.
Diego Armando Mardona merupakan pemain yang mampu menghantarkan klub berjuluk Il Partenopei itu merungkuh trofi Liga Italia musim 1986/1987.
Bersama Maradona, Napoli mampu merusak dominasi Juventus dan AC Milan yang kala itu diperkuat trio Belanda.
Sulit rasanya membayangkan Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo mampu melakukan pencapaian serupa. Bergabung dengan klub nir-bintang, semenjana, atau medioker, lalu mengantarkan tim itu menjadi juara liga.
Sebagai informasi, Maradona bergabung dari Barcelona ke Napoli pada tahun 1984. Saat itu Napoli berhasil menebus pemain Timnas Argentina itu dengan banderol 13 juta euro.
Walau pada musim perdananya Maradona tak bisa langsung mendongkrak prestasi Napoli, namun di musim berikutnya Il Partenopei menjelma menjadi tim yang kompetitif.
Dalam gelaran Liga Italia 1985/1986, Napoli berhasil finis di posisi ketiga klasemen akhir.