TRIBUNNEWS.COM - Kesetiaan dan loyalits tanpa batas dimiliki regista andalan AC Milan, Ismael Bennacer.
Meskipun menerima banyak tawaran dengan disertai guyuran gaji yang terbilang fantastis, namun Ismael Bennacer kukuh menolaknya.
Bennacer memilih setia bertahan di AC Milan ketimbang hengkang dan berlabuh pada tim yang berkeinginan memboyongnya, PSG dan Manchester City.
Baca juga: Juventus Salip AC Milan untuk Datangkan Matteo Lovato, Kisah Pilu Rossoneri Bisa Terulang
Baca juga: Ketika Kualitas Juventus Hanya Setara Klub Liga Malam Jumat Tanpa Cristiano Ronaldo
Pemain asal Aljazair itu memberikan penampilan yang gemilang bersama AC Milan dalam beberapa musim terakhir.
Tugasnya sebagai regista alias pendikte permainan dijalankan pemain 22 tahun itu dengan sangat baik.
Pun kemitraannya yang terjalin dengan Franck Kessie menjadi satu di antara kunci kebangkitan permainan Rossoneri.
Meski memiliki torehan gol yang kalah dari Franck Kessie, namun peran Bennacer tak bisa dianggap sepele.
Ia mengemban dua tugas sekaligus. Pertama, eks Arsenal itu memenuhi tugas pokoknya sebagai regista, yakni mengalirkan bola ke semua lini permainan.
Tugas keduanya ialah mengcover pergerakan yang dilakukan tandemnya, Kessie.
Ketika Kessie merubah modenya menjadi penyerangan, maka posisi gelandang bertahan akan langsung ditempati oleh Bennacer.
Kemampuan keduanya menjadi satu di antara yang terbaik di Liga Italia musim ini.
Performa yang apik dan memukau dari sang regista membuat klub-klub elite Eropa berkeinginan memboyongnya.
Dilansir laman Sempre Milan, PSG dan Manchester City berkeinginan untuk memboyongnya di bursa transfer musim dingin mendatang.
Bahkan kedua klub kaya raya itu menjanjikan gaji jauh di atas yang ia terima saat bersama AC Milan.