Namun, sebelum tidur, Maradona sempat berbicara kepada keponakannya. Dia berkata, "Me siento mal", yang berarti, "Saya tidak enak badan".
Baca juga: Sisi Gelap Nan Kontroversial Diego Maradona: Maniak Pesta Hingga Kecanduan Narkoba
Tak lama setelah itu, Psikolog Maradona, Carloz Ciaz, dan psikiater, Agustina Coaschoov, tiba di kediaman sang legenda.
Maradona dilaporkan sudah tidak merespons ketika mereka tiba.
Menurut otopsi awal yang telah bocor ke media Argentina, mereka memasuki kamar Maradona setelah pencetak gol "Tangan Tuhan" itu tidak merespons keponakannya.
Baca juga: Wasiat Diego Maradona, Permintaan Terakhir Ingin Jasadnya Diawetkan?
"Mereka (Carloz Ciaz dan Agustina) pergi ke kamar tidur Maradona di lantai dasar dan mencoba berbicara dengannya. Saat itu, dia tidak menjawab dan mereka meminta keponakan dan asistennya untuk memasuki ruangan," demikian bunyi laporan otopsi awal.
"Mereka mencoba membangunkan Maradona dan melakukan CPR. Petugas medis pertama yang ada di tempat melanjutkan upaya membangunkan Maradona bersama seorang ahli bedah yang tinggal di dekat kediamannya."
"Mereka menggunakan adrenalin dan atropin yang merupakan resep obat untuk mengobati gejala detak jantung rendah."
Akan tetapi, upaya itu tidak berhasil, nyawa Maradona tak tertolong.
Tak ada yang menyangka bahwa kata-kata terakhir yang diucapkan Maradona adalah "Saya tidak enak badan".
Kepergian Maradona meninggalkan duka yang mendalam, terutama bagi warga Argentina.
Presiden Argentina, Alberto Fernandez, mengumumkan tiga hari masa berkabung nasional setelah kepergian Maradona.
Berita duka ini juga mengundang warga Argentina untuk berbondong-bondong turun ke jalan, memberi penghormatan kepada sang legenda. (Benediktus Agya Pradipta/Kompas.com)
Baca juga: Peti Jenazah Maradona Tiba di Istana Kepresidenan, Tepuk Tangan Terakhir Menggema di Buenos Aires
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata-kata Terakhir Diego Maradona: Keluhkan Kondisi Badan"