Cavani dianggap Tuchel seperti mengabdikan seluruh hidupnya untuk mencetak gol di semua laga yang ia mainkan.
"Dia hidup untuk mencetak gol, itu tidak perlu diragukan lagi," ujar Tuchel.
"Ketika dia mencetak gol, rasa percaya dirinya akan meningkat."
"Dia satu diantara striker nomor 9 terbaiki di dunia," lanjutnya.
Baca juga: Bedah Skuad FPL Gameweek 26: Lupakan Sejenak Vardy, Aset Barnes Lebih Menjanjikan
Pujian Tuchel itu tak hanya basa-basi semata.
Pasalnya, Edinson Cavani sudah mencetak 348 gol di sepanjang kariernya.
Masa keemasannya memang kala El Matador berada di PSG, dimana ia mencetak 200 gol disana.
Kini, Tuchel mesti memikirkan cara untuk menghentikan daya ledak Cavani di kotak penalti.
Para pemain belakang Chelsea tak boleh lengah kala diberi amanah menjaga striker bernomor punggung 7 itu.
Namun, Cavani sendiri belum pasti tampil kala Manchester United bertandang ke London.
Setidaknya ada dua sebab yang melatar belakangi hal itu.
Pertama, karena Cavani masih berkutat dengan masalah kebugaran.
Ditengah usia yang tak lagi muda, jadwal padat Liga Inggris membuatnya agak rentan terkena cedera.
Kedua, kebiasaan Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer yang gemar merotasi Cavani dengan Anthony Martial.
Bisa jadi dalam laga esok, Solskjaer malah memilih penyerang asal Prancis itu ketimbang El Matador.
Terlebih, Martial yang dalam misi membangkitkan rasa percaya dirinya sekaligus mengambil hati sang pelatih.
(Tribunnews.com/Guruh)