Dia tercatat sebagi pemain termuda Liga Champions di usia 16 tahun 19 hari.
"Dia adalah talenta besar dan membuat keputusan dengan kecepatan yang mengesankan," kata Guido Streichsbier, pelatih U-20 Jerman, dikutip dari BBC.
"Saya yakin Youssoufa memiliki IQ sepak bola untuk menemukan ruang sehingga dia tidak akan dibongkar oleg bek berpengalaman.
"Penting bahwa dia bergerak di zona tertentu untuk menghindari pertarungan fisik," jelasnya.
Sementara itu, Lucien Favre beranggapan bahwa supertalenta Jerman ini memiliki pergerakan yang sangat efisien.
"Anda tidak tahu kaki mana yang dia gunakan untuk bermain. Dia menggunakan kaki kiri dan kaki kanan. Dia sangat efisien," kata Favre.
Di sisi lain, Nuri Sahin juga tak luput memberikan respons soal penampilan Moukoko.
"Sampai saat ini, matahari selalu bersinar untuk Youssoufa Moukoko. Dia belum pernah mengalami hari hujan, tapi hari-hari hujan akan datang," pesannya kepada majalan sepak bola Jerman Kicker.
Jadi Korban Pelecehan (Rasis) dan Kritik di depan umum
Youssoufa Moukoko memulai kariernya dengan tim muda Dortmund disaat berada di bawah rata-rata jenjang usia kala itu.
Bermain untuk U-16 saat berusia 12 tahun, namun dia membuktikan bahwa dia adalah yang terbaik, mengalahkan rekannya yang bahkan lebih tua darinya.
Orang-orang mulai mempertanyakan usianya kala itu.
Dalam berita Bild yang diunggah BBC, apakah benar dia berusia 12 tahun?
Bahkan ayahnya sampai menunjukkan akta kelahiran yang dikeluarkan oleh Konsulat Jerman di Yaounde untuk menutup keraguan kala itu.