TRIBUNNEWS.COM - Legenda hidup Arsenal, Thierry Henry mengambil langkah nyata dalam menentang rasisme di dunia sepak bola.
Thierry Henry memutuskan untuk offline atau menarik diri dari dunia media sosial sebagi bentuk protes rasisme online yang diarahkan kepada pemain sepak bola.
Akun Twittir Thierry Henry sontak raib dari peredaran setelah eks punggawa Arsenal mengumumkan tindakannya.
Baca juga: Profil Dani Olmo, Pemain RB Leipzig Jebolan La Masia, Harapan Baru Lini Tengah Spanyol
Dikutip dari Black Enterprise, Henry mengaku kecewa dengan pemangku kebijakan platform media sosial yang dirasa tak serius dalam menangani kasus rasisme di sosial media.
Henry mengaku akan terus offline dari Twitter hingga tindakan nyata diambil.
Legenda hidup Timnas Prancis ini menginginkan rasisme ditindak layaknya platform online mengambil tindakan kepada pelanggar copyright atau hak cipta.
Henry sempat menuliskan pesan pendek sebelum offline dari Twitter.
Baca juga: Profil Denis Zakaria, Pemain Incaran Manchester City yang Dijuluki The Next Patrick Vieira
"Halo semuanya, mulai esok pagi saya akan menarik diri dai sosial media hingga orang-orang yang berkuasa mengatur dengan serius platform online mereka layaknya menindak pelanggaran hak cipta," cuit Thierry Henry.
"Jumlah tindakan rasisme, bullying, dan kejahatan online lainnya terlalu besar dan nyata untuk diabaikan begitu saja."
"Harus ada tindakan nyata dan keterbukaan di sini. Hingga perubahan tersebut ada, saya akan terus menarik diri dari media sosial," tulis Henry.
Pria berusia 43 tahun ini memandang tindakan yang ia ambil sebagai bentuk sikap dan kepedulian kepada para pemain sepak bola yang menjadi korban rasisme.
Diketahui, di kancah Liga Inggris saja, setidaknya ada 5 pemain yang sudah menjadi korban kejahatan tersebut.
Marcus Rashford, Axel Tuanzebe, dan Anthony Martial menjadi beberapa nama beken yang tak luput dari hinaan tak pantas.
Baca juga: Profil Joe Hart, Kiper Tottenham yang Bikin Heboh Lewat Instastory setelah Spurs Kalah di Liga Eropa
"Media sosial benar-benar bukan tempat yang aman dan bukan lingkungan yang sehat," ujar Henry.