Prestasi Klopp bersama Liverpool pada tiga tahun pembuka juga patut mendapat sorotan.
Liverpool hanya mampu dibawa ke urutan delapan, empat, dan empat oleh Klopp pada periode waktu tersebut.
Catatan Solskjaer ternyata lebih baik dengan membawa Manchester United menempati urutan enam, tiga, dan dua pada tiga tahun pembukanya.
Solskjaer juga harus gagal dalam fase semifinal dalam waktu empat kali beruntun.
Terbaru, kekalahan menyakitkan Villarreal lewat adu penalti membuat Solskjaer harus kembali bersabar untuk mempersembahkan gelar perdana ke Manchester United.
Kesamaan situasi yang dirasakan Solskjaer dengan Klopp tampaknya harus disikapi secara bijak oleh Manchester United.
Solskjaer terlihat masih butuh waktu lagi dalam usahanya menyusun skuatnya untuk meraih kesuksesan pada tahun-tahun mendatang.
Yang terpenting bagi Manchester United dan Solskjaer, keduanya harus bisa bersinergis satu sama lain untuk mencapai keberhasilan itu.
Baca juga: Disia-siakan Arsenal, Unai Emery Sukses Bawa Villarreal Jadi Juara Liga Eropa
Kebijakan transfer yang bijak, mentalitas skuat, hingga sinergisitas semua pihak akan menjadi komponen penting bagi Manchester United untuk mencapai kesuksesan kembali.
Rentetan kegagalan yang didapatkan Solskjaer sepatutnya bisa menjadi pelajaran baginya untuk membawa timnya menorehkan prestasi lebih baik pada tahun mendatang.
Alhasil selayaknya sebuah ujian kesabaran, Manchester United perlu lebih bersabar seperti Liverpool bersama Jurgen Klopp dalam mewujudkan kesuksesan.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)