Golnya, yang kedua di topi kesembilan dan yang pertama di final, tidak lebih dari yang pantas dia dapatkan.
Kimmich - siapa lagi? – memberikan umpan silang yang tepat untuk ditanduk oleh pemain berusia 26 tahun itu. Tak lama setelah itu dia ditarik.
Itu adalah kemenangan besar dan mempertgas cara bermain Low, Dia telah memilih starting XI yang sama seperti dalam kekalahan melawan Prancis dan sistem yang sama, 3-4-3.
Dan Gosens juga menjawab tuntas keraguan yang hadir padanya, kemenangan 4-2 atas Portugal membuka lebar langkah Jerman ke babak berikutnya.
Dalam bukunya Träumen Lohnt Sich (Dreaming is Worth It) Gosens mengenang sebuah kejadian ketika dia mencoba bertukar kaos dengan Ronaldo melawan Juventus.
"Setelah peluit akhir saya pergi kepadanya (Ronaldo), bahkan tidak pergi ke publik untuk merayakannya," tulisnya.
“Tapi Ronaldo tidak menerima. Dia bahkan tidak melihat saya, dia hanya berkata: ‘Tidak!’ Saya benar-benar malu.”
Dan kali ini, Gosens tidak bertukar baju dengan Ronaldo, yang mungkin bahkan kurang mood meskipun mencetak gol pembuka timnya.
Dan Gosens tetap akan melanjutkan performa apiknya dalam gelaran Euro 2020, menghadapi Hungaria adalah tantangan selanjutnya, namun Gosens tentu akan melakukan yang terbaik, dan membuktikan dirinya layak di Timnas.
(Tribunnews.com/Gigih)