Gelandang asal Spanyol ini tentu tak asing bagi publik San Siro, AC Milan dan Milanisti.
Ia adalah gelandang serang yang musim lalu dipinjamkan oleh Real Madrid ke Rossoneri.
Menit bermainnya memang sangatlah minim karena masih kalah saing dengan Hakan Calhanoglu.
Akan tetapi, ketika Stefano Pioli memberikan kepercayaan kepadanya, maka mantan pemain Manchester City itu dapat membayarnya dengan tuntas.
Sejumlah alasan melandasi mengapa Brahim Diaz bisa menjadi obat luka pengkhianatan yang ditinggalkan oleh Calhanoglu.
Selain memiliki dampak instan yang dapat diberikan terhadap permainan, Brahim Diaz beberapa kali mengatakan bahwa dirinya sangat berhasrat untuk membela panji Merah-Hitam.
Dilansir dari laman Milannews, AC Milan ingin memperpanjang masa kerja Diaz di San Siro dengan status pinjaman.
Namun kali ini Setan Merah berharap mereka bisa memiliki opsi untuk mempermanenkannya.
Diaz sendiri merespons situasi dua klub tersebut. Ia mengaku sangat senang pun puas bisa bertahan di klub asal kota mode Italia.
"Saya senang dengan semua yang saya jalani musim lalu. Madrid, dan Milan adalah dua klub hebat, tetapi saat ini saya tak tahu tentang masa depan saya, saya berharap segera mengetahuinya," kata Brahim Diaz
Brhaim Diaz bisa menjadi trequartista yang sama baiknya dengan Hakan Calhanoglu jika diberikan lebih banyak menit berman.
Musim lalu saja, dari 29 pertandingan yang dibukukan Brahim Diaz, ia sukses mengemas tujuh gol dan empat assist.
Iani menandakan sang pemain memiliki kontrbusi yang nyata di tengah kurangnya jatah bermain reguler kala itu.
Layak ditunggu bagaimana langkah AC Milan mempermanenkan Btahim Diaz sekaligus mengobati luka yang disebabkan adanya sebuah pengkhianatan.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita terkait AC Milan