TRIBUNNEWS.COM - Geliat klub-klub Liga 2 dalam memperbaiki skuatnya belum sejalan dengan kepastian bergulirnya kompetisi.
Berbeda dari Liga 1 yang pasti bergulir pada 9 Juli 2021, Liga 2 masih belum jelas memiliki waktu kick-off yang jelas.
PSSI pun sadar akan desakan dari pecinta sepak bola yang tak sabar melihat aksi dari klub-klub sultan seperti Persis Solo, PSG Pati (AHHA PS Pati FC) atau Dewa United FC.
Untuk itu, pihak federasi pun angkat bicara terkait kejelasan jadwal Liga 2 yang belum tercapai.
Baca juga: Kronologi Baku Hantam Pemain di Laga PSMS Medan Vs Persiraja Banda Aceh
Sekjen PSSI, Yunus Nusi menyebut pembahasan terkait tuan rumah dan jadwal Liga 2 belum dilanjutkan lagi.
Ia mengatakan adanya alasan tertentu yang masih menjadi kendala.
Pejabat di lingkungan PSSI ini memastikan federasi pimpinan Mochamad Iriawan itu bakal menggodok opsi terbaik bagi Liga 2.
Yunus Nusi mengatakan untuk gelaran Liga 2 nantinya bakal digelar seminimalis mungkin.
Baca juga: Liga 2: PSMS Medan Gaet Eks Striker Persib Bandung, Pernah Antar Maung Bandung Juara
Menurutnya ini terjadi karena peserta Liga 2 telah mengungkapkan keluhan utama yang tengah dialami tim saat ini.
"Liga 2 ini kan prinsip PSSI dan LIB kan mengambil format yang minimalis finansial," ungkap Yunus Nusi dikutip dari BolaSport.
"Hampir semua klub mengatakan bahwa PSSI harus memperhatikan finansial kami."
"Bahasanya klub demikian dan itu juga tertera di surat resminya."
"Maka kami mencari format kompetisi yang meminimalisir pengeluaran dari kawan-kawan," sambungnya.
Untuk itu, PSSI dan PT LIB masih membahas terkait format kompetisi yang terbagi menjadi empat grup.
Skema tersebut dirasa bisa menguntungkan klub karena Januari dan Februari mereka tak perlu mengeluarkan biaya operasional, pembayaran gaji pemain, dan lain-lain.
"Berpikirnya kami ke sana, walaupun kami juga mengindahkan kaidah-kaidah kompetisinya," ujar Yunus Nusi.
"Memang layaknya kompetisi itu diarungi oleh tim-tim yang banyak mengarungi pertandingan," lanjutnya.
Di sisi lain, PSSI berharap kompetisi kasta kedua ini dapat memainkan jumlah laga yang lebih banyak.
Yunus Nusi berasalan jalannya kompetisi menjadi sarana bagi pemain untuk memperoleh jam terbang.
"Kami berharap akan ada lebih dari 20 match untuk Liga 2," ucap Yunus Nusi.
"Tetapi dalam keadaan pandemi Covid-19 seperti ini kan selama itu tidak menyalahi aturan kami tetap memprioritaskan kawan-kawan klub," pungkasnya.
Yunus berharap semua klub dapat berdiskusi dan memutuskan format ataupun regulasi kompetisi Liga 2 bersama-sama.
"Terdapat beberapa klub yang memiliki finansial yang baik ya kami serahkan ke mereka."
"Meereka saling memahami, mengerti atau tidak ya nanti itu akan kami bahas di manager meeting dan dibahas sama-sama, mereka mau mana," tutupnya.
(Tribunnews.com/Guruh) (BolaSport.com/Wila Wildayanti)