Disisi lain, Thomas Tuchel membongkar sedikit rahasia di balik layar mengapa ia memutuskan untuk memasukkan Kepa khusus di babak adu tos-tosan.
Juru taktik asal Jerman itu mengakui bahwa memasukkan Kepa merupakan strategi yang sudah direncanakan oleh timnya.
Rasio penyelamatan penalti Kepa yang bagus membuat Chelsea berharap lebih kepada sang pemain untuk beraksi jika laga lanjut ke adu tos-tosan.
Keputusan Tuchel untuk memasukkan Kepa akhirnya berbuah hasil setelah ia mampu menggagalkan dua algojo penalti Villarreal.
"Kami perlu melakukan yang terbaik untuk tim, saya senang melihat Kepa berhasil," puji Tuchel dilansir laman resmi UEFA.
"Ada bukti bahwa Kepa lebih baik dalam situasi penalti, saya senang untuk Kepa,".
"Saya juga senang untuk Mendy, memiliki kiper seperti dia yang senang melakukan ini untuk tim," tambahnya.
Tuchel menjelaskan bahwa dirinya mempertimbangkan hasil analisa timnya yang memang harus mempercayakan Kepa jika laga dilanjutkan ke adu penalti.
Beruntungnya, Mendy selaku penjaga gawang utama tidak keberatan ketika harus diganti demi kemenangan tim di babak tos-tosan.
"Itu tidak spontan, kami membicarakannya dengan para penjaga gawang segera setelah kami datang ke klub," ungkap Tuchel.
"Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik, kami memiliki statistik bahwa Kepa adalah yang terbaik dalam hal penyelamatan penalti,".
"Para analisis menunjukkan data kepada saya dan kemudian berbicara dengan para pemain bahwa itu bisa terjadi, Mendy pun berkenan menerima hal itu juga," tukasnya.
Chelsea berhak keluar sebagai pemenang setelah memenangkan penalti dengan skor 6-5 dan sukses memboyong trofi Piala Super Eropa.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)