TRIBUNNEWS.COM - Adalah sebuah kerendahan hati dari seorang Edinson Cavani memberikan nomor 7 kepada Cristiano Ronaldo setelah resmi didatangkan dari Juventus.
Cavani akan mengenakan nomor punggung 21 yang ditinggalkan Daniel James, winger tersebut bergabung ke Leeds United di awal musim ini.
Cristiano Ronaldo mengenakan nomor ikonik, 7, seperti ketika ia meninggalkan Manchester United 13 tahun yang lalu.
Kedatangan Ronaldo tidak secara otomatis mengubah skema yang digunakan Solskjaer di Manchester United, dan justru akan menjadi tantangan bagi Ronaldo, untuk beradaptasi dengan taktik sang pelatih.
Baca juga: Skuat Manchester United di Liga Champions: Cristiano Ronaldo Masuk, Mason Greenwood Menghilang?
Baca juga: Cristiano Ronaldo Pulang ke Manchester United, Tentang Menjadi Sukses atau Menghasilkan Uang?
Dalam dua setengah musim rezim Solskjaer di Manchester United, ia membangun apa yang menurutnya adalah "membangun ruang" sebagai landasan permainannya.
Apa yang dimaksud membangun ruang oleh Solskjaer?
Adalah alasan mengapa Manchester United sangat jago di laga tandang, mereka belum terkalahkan dalam satu kalender penuh, dengan 28 pertandingan belum menelan kekalahan.
Manchester United di bawah Solskjaer bukan berbahaya ketika membawa bola, Setan Merah justru sangat beringas ketika out of possession.
Berbeda dengan Gegenpressing di Liverpool atau Manchester City di bawah Pep Guardiola yang memanfaatkan penguasaan bola, Solskjaer tidak menggunakan kedua skema tersebut.
United akan sangat rapat ketika bertahan, tetapi mereka memang membiarkan jarak di lini tengah dan depan mereka menganga ketika lawan membawa bola.
Ketika diserang, United akan meninggalkan Bruno Fernandes sendirian di depan, sedangkan dua winger dan satu penyerang akan mundur membantu pertahanan.
Inilah mengapa Manchester United sangat mengerikan justru ketika tidak menguasai bola, United membuat semacam jebakan di lini tengah, untuk membuat pemain lawan bergerombol di lini tengah.
Solskjaer juga sangat waspada dengan between the lines antara kiper dan bek, maka, jarak bek dengan lini tengah akan sangat rapat untuk memaksa lawan terjebak offside.
Ketika lawan akhirnya kehilangan bola, United punya tendensi bermain melebar, untuk memaksa lawan merenggang, ini yang kemudian berbahaya.