Matic bermain cukup lambat dibandingkan Fred, ini yang beberapa kali dilakukan The Hammers, tetapi justru menjadi senjata makan tuan.
Lingard dan Sancho justru punya cukup ruang berkreasi, dan semua bek memfokuskan diri kepada Cristiano Ronaldo yang memang sangat menakutkan di depan gawang.
Setidaknya United mendapatkan satu penalti dari pelanggaran Kurt Zouma kepada Cristiano Ronaldo.
Perbedaan terasa ketika Matic masuk menggantikan Fred di babak kedua.
Baca juga: Jadwal Carabao Cup Pekan Ini - MU vs West Ham, Chelsea, Liverpool & Man City Dapat Lawan Enteng
Baca juga: Saatnya Jesse Lingard Menjadi Andalan Manchester United
United bermain dengan 3-1-6 ketika menyerang dengan Matic, berbanding 2-2-6 ketika Fred dan Mc Tominay menjadi gelandang.
Satu posisi Matic inilah yang memancing West Ham untuk merenggang, bahkan membuat Moyes percaya diri memasukkan Manuel Lanzini untuk menambah daya serang.
Gol Lingard, juga tidak lepas dari Ronaldo, ketika Lingard melakukan akselerasi, Zouma mengira bola akan diberikan kepada Ronaldo, membuat Zouma tidak menutup dan hanya membayangi sang pemain.
Permainan United sejatinya tidak istimewa dengan banyak celah yang bisa dieksploitasi, termasuk dari sisi kanan di mana wan Bissaka dan Harry Maguire sangat rapuh.
Solskjaer, juga bukan Manajer yang punya variasi taktik, tetapi anehnya, justru membuat United sangat konsisten dalam tiap laga.
Selain laga melawan Young Boys, Manchester United selalu turun dengan skema yang sama, bahkan di tiga pertandingan sebelumnya, Setan Merah tidak membuat banyak perubahan.
Menariknya, Solskjaer mendeskripsikan Manchester United adalah tim yang "tidak bermain buruk tetapi juga tidak istimewa" secara permainan.
Inilah anomali Manchester United, di mana mereka bermain sangat biasa, tidak begitu menghibur seperti Liverpool dan Manchester City, atau penuh dengan perubahan skema seperti Chelsea.
United bermain dengan caranya sendiri, menggeser bola, merenggangkan pemain dengan tempo yang tidak begitu cepat, ditunjang dengan pergerakan tanpa bola yang intens selama 90 menit.
Tetapi, ini yang menjadi senjata United, mereka mungkin bermain biasa saja, tetapi dengan tujuan 3 poin yang terus tercapai, gelar ke-21 nampak bisa didapatkan di akhir musim.
(Tribunnews.com/Gigih)