Tetapi, lawan mempelajari itu, maka menekan Bruno Fernandes menjadi salah satu cara, sekali lagi, masalah ini dipecahkan dengan adanya Cristiano Ronaldo.
Ronaldo akan memancing pemain lawan untuk memberi ruang, seperti yang terjadi di gol ketiga United melawan Newcastle United, tetapi masalah belum selesai.
Terbukti Cristiano Ronaldo tidak mencatatkan satupun tendangan tepat sasaran ketika menghadapi Aston Villa di laga tersebut.
Baca juga: Investasi Cerdas Aston Villa Jadikan Tim Besar Liga Inggris Kalahkan Manchester United
Baca juga: Kabar Man United, Emiliano Martinez Tantang Ronaldo, Menari di Depan Fans MU Seusai Bruno Gagal
Mengahdapi Aston Villa, Tyrone Mings tidak terlalu tertarik dengan pergerakan Ronaldo dan memasang skema menjebak offside, memaksa Greenwood berulang kali melakukan sepakan di luar kotak penalti yang sia-sia.
Ini terbukti, meskipun mengemas 28 tendangan ke gawang, hanya 4 yang on target, berbanding 7 tendangan dan 3 on target untuk Asto Villa.
xG dari Manchester Unted juga cukup rendah, hanya 2,2 berbanding 1,8 milik Aston Villa, menggambarkan betapa rendah kualitas dari peluang dari United.
Fred, menjadi tugas besar untuk Solskjaer, semua tim tahu, bahwa dalam tekanan, Fred punya peluang besar untuk kehilangan bola.
Melawan Wolves dan West Ham menjadi buktinya, memang kehadiran Scott McTominay menjadi angin segar, tetapi Solskjaer juga harus menyadari permainan buruk dari Fred.
Selain itu, Manchester United juga sangat buruk dalam skema bola mati, laga melawan Aston Villa menjadi bukti, betapa rapuhnya Setan Merah ketika sepak pojok atau tendangan bebas.
Ini sudah diantisipasi dengan kedatangan Eric Ramsay, tetapi yang terjadi melawan Aston Villa, Austin MacPhee, pelatih set piece dari Aston Villa mengakali Manchester United dan sukses mengalahkan Solskjaer.
United juga sangat perlu lebih banyak kreatifitas dan keberanian, sudah waktunya untuk Solskjaer menurunkan apa yang menjdi visinya dengan dua gelandang kreatif.
Donny van de Beek dan Bruno Fernandes, meninggalkan satu gelandang jangkar di lini tengah.
Solskjaer sadar, trofi adalah satu-satunya target untuk Manchester United, dan trofi Liga Inggris adalah target utama.
Jika masalah Setan Merah belum selesai dan gagal meraih trofi, maka musim depan, pergantian pelatih bisa saja dilakukan oleh jajaran manajemen Manchester United.
(Tribunnews.com/Gigih)