TRIBUNNEWS.COM - Masalah Chelsea besutan Thomas Tuchel mulai tampak di permukaan. Hal itu tak lepas dari hasil minor dalam dua laga terakhir, melawan Manchester City (Liga Inggris) dan Juventus (Liga Champions).
Thomas Tuchel yang datang paruh musim lalu langsung membuat Chelsea menjadi raja Eropa.
Buktinya dengan gelar Liga Champions dan penghargaan sebagai pelatih terbaik UEFA.
Start sempurna musim ini pun menunjukkan konsistensi The Blues yang menyanda tim terbaik seantero Benua Biru.
Tapi, Chelsea bukanlah tim yang tanpa masalah, tim yang kuat hampir di setiap lini ini mulai menunjukkan masalah setelah jeda internasional beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kejadian Unik Saat Juventus Kalahkan Chelsea, Lukaku Disoraki, Tuchel Ngamuk, De Ligt Nyungsep
Khususnya ketika dilibas Manchester City dan Juventus dengan skor identik 1-0.
Kehadiran Romelu Lukaku dan Saul Niguez awal musim ini diharapkan menjadi tambahan kekuatan The Blues mengarungi musim ini.
Namun apa daya, keduanya mengalami masa dan adaptasi yang berbeda.
Saul Niguez kesulitan mendapat tempat utama dalam starting XI Chelsea, tidak hanya itu, dia bahkan kesulitan mendapat menit bermain.
Di saat Kante absen karena cedera, opsi pertama yang jadi pilihan Tuchel jelas Jorginho ataupun Kovacic.
Namun selain kedua nama di atas, nyatanya Saul Niguez juga kalah saing dengan Ross Barkley dan Ruben Loftus-Cheek yang lebih dipilih Tuchel ketika lawan Juventus.
Sementara Romelu Lukaku kehilangan permainan terbaiknya seiring suplay bola yang tidak mengalir ke mantan pemain Inter Milan dan Manchester United itu.
Baca juga: Chelsea Kalah Dua Beruntun, Romelu Lukaku 4 Laga Kesulitan Cetak Gol, Begini Pembelaan Thomas Tuchel
Sang predator bahkan terisolasi dalam beberapa pertandingan terakhir, menurut Goal Internasional.
Lukaku memang impresif sejak debutnya melawan Arsenal dan cetak gol menghadapi Aston Villa.