Namun, catatan menterengnya tersebut tak mampu membawa dia mendapatkan tempat untuk bermain bersama Timnas Italia.
2. Mikel Arteta (Spanyol)
Mikel Arteta yang sekarang berstatus sebagai pelatih Arsena, merupakan produk asli akademi La Masia, Barcelona.
Tapi, ia gagal mencuri kesempatan di Camp Nou. Arteta menghabiskan karir sepak bolanya bersama PSG, Arsenal dan Everton.
Penampilannya bersama Everton dan Arsenal lah yang paling disorot, ia menjadi jendral di lapangan tengah dengan visi bermainnya yang mumpuni.
Namun, penampilannya tak cukup membuat deretan pelatih Spanyol memanggilnya, generasi emas di sekotr gelandang Timnas Spanyol adalah alasan utamanya.
Penampilan cemerlang Arteta masih kalah mentereng dengan deretan gelandang Spanyol lainnya seperti David Silva, Xavi Hernandez, Xabi Alonso, dan Andres Iniesta.
1. Gabi Hernandez (Spanyol)
Bisa dibilang, salah satu pemain terbesar yang tidak pernah bermain untuk tim nasionalnya adalah seorang Gabi Hernandez.
Gabi yang merupakan salah satu gelandang sentral terbaik di eropa ini, tidak pernah mendapat panggilan untuk membela tim nasional Spanyol.
Padahal, ia telah mencapai permainan terbaiknya selama tujuh tahun terakhir membela Atletico Madrid.
Ia telah bermain sebanyak 521 laga bersama Atletico, perannya tak tergantikan di lini tengah, sekaligus menjadi sosok pemimpin dengan menjadi kapten utama Los Rojiblancos selama beberapa musim.
Bersama Atletico, Gabi telah mempersembahkan gelar satu gelar Liga Spanyol, satu gelar Copa Del Rey, satu gelar Liga Eropa, serta masuk dua final Liga Champions secara berturut-turut.
Namun, penampilan menterengnya bersama Los Rojiblancos tak berhasil membuat derrtan pelatih Timnas Spanyol meliriknya.
Nasibnya sama seperti Mikel Arteta, yaitu korban generasi emas Timnas Spanyol.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)