Keberadaan sang pemain di sayap kiri membuat perannya lebih efektif, kemampuan kotrol bola dan dribel Pogba menjadi begitu terlihat.
Serangan United juga dibuat lebih kaya, meski berada di kiri, namun peran utama pemain berusia 28 tahun tersebut adalah menjadi seorang playmaker.
Visi bermainnya yang cemerlang dimanfaatkan Solskjaer untuk menjadi sutradara di sepertiga akhir serangan The Reds Devils.
Hasilnya pun sempurna, sumbangan assistnya begitu mentereng, jadi yang terbanyak di Liga Inggris bahkan eropa.
Atas kejeliannya memanfaatkan Paul Pogba, pujian patut dialamatkan kepada sang juru taktik, Solskjaer.
Tak hanya itu, eks striker andalan Sir Alex tersebut juga mampu mendongkrak performa Bruno Fernandes sebagai pemain nomor 10 yang istimewa.
Sejak didatangkan dari Sporting Lisbon, pemain asal Portugal tersebut menjadi seorang goal getter sekaligus playmaker handal yang rajin menyumbangkan assist.
Sang pemain terlibat dalam 49 gol dari 58 laga yang dijalani bersama United di Liga Primer Inggris, dengan rincian 30 gol dan 19 assist.
Dalam sistem 4-2-3-1 Solskjaer, Pemain berusia 27 tahun tersebut mengisi pos nomor 10 yang lebih sering bergerak di area kotak penalti, perannya yang begitu ke depan di back up oleh dua gelandang pengangkut air, Fred dan Scott McTominay.
Moncernya Bruno Fernandes dan Paul Pogba adalah contoh kegemilangan Solskjaer yang begitu jarang diekspos oleh orang-orang.
Sosoknya lebih banyak digaungkan saat Manchester United kalah, ketika menang, segala bentuk pujian dialamatkan kepada pemain secara individu, tidak kepadanya.
Solskjaer berhak mendapatkan kesempatan untuk duduk di kursi kepelatihan United lebih lama, seperti apa yang dikatakan Paul Scholes dan Garry Lineker.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)