Namun, penampilan gemilang Kepa di laga-laga krusial tak cukup untuk membuatnya menjadi kiper nomor satu bagi The Blues.
Ia gagal bersaing melawan Eduardo Mendy yang kian hari penampilannya makin mengesankan di dalam menjaga gawang Chelsea dari kebobolan.
Rasanya memang sulit bagi Kepa untuk menggantikan ketangguhan kiper asal Senegal tersebut di bawah mistar The Blues.
Apalagi, rentetan kesalahannya di masa lalu bersama Chelsea nampaknya sulit untuk dilupakan publik Stamford Bridge, notaben kiper blunder melekat pada dirinya.
Pindah klub adalah satu-satunya jalan bagi kiper berpostur 186 cm tersebut untuk mendapatkan menit bermain lebih.
Dilansir Fichajes, Kepa menjadi incarab utama Juventus pada bursa transfer tahun depan, ia diproyeksikan sebagai pengganti Wojciech Szczesny yang sudah memasuki usia kepala tiga.
Juru taktik Juventus, Massimiliano Allegri bahkan sudah tertarik mendatangkan Kepa sejak ia masih bermain untuk Athletic Bilbao.
Kepa dianggap Allegri sebagai kiper berbakat yang memiliki reflek dan kepekaan di atas rata-rata kiper lainnya.
Ya, sebenarnya Kepa memang sehebat itu, ia dibeli dengan harga mahal karena kualitasnya saat bermain di klub sebelum Chelsea, Athletic Bilbao memang luar biasa.
Kehebatan Kepa di Athletic Bilbao
Kepa kecil memulai karirnya di umur 10 tahun bersama akademi Athetic Bilbao.
Perkembangan Kepa bersama Bilbao sangatlah cepat, reflek dan kemampuan membaca arah bola Kepa menjadi yang paling bagus diantara kiper akademi lainnya.
Hingga akhirnya pada tahun 2011, diusianya yang baru menginjak 18 tahun, Kepa mampu masuk ke dalam skuat utama Bilbao.
Namun, Untuk memberi jam terbang, Kepa terlebih dulu dipinjamkan ke tim kasta kedua Liga Spanyol, Ponferradina dan Valladolid selama lima musim.