Kepa mampu tampil reguler dan bermain apik bersama dua tim tersebut. Kenyang pengalaman, Kepa pun dibawa pulang Bilbao pada tahun 2016.
Tak menunggu lama, Kepa langsung menjadi kiper utama Bilbao di musim 2016/2017 dan beberapa kali mampu meraih gelar Man Of The Match.
Berkat penampilan menterengnya tersebut, nama Kepa ramai dibicarakan media-media Eropa dan sempat digosipkan akan berlabuh ke tim raksasa Spanyol, Real Madrid.
Namun, pelatih Real Madrid saat itu, Zinedine Zidane yang terkenal irit, menepis kabar tersebut.
“Saat ini kami tidak membutuhkan seorang kiper. Mungkin di bulan Juni, jika ada perubahan,” kata Zidane dilansir Marca.
Performa cemerlang Kepa bersama Bilbao saat itu juga mampu menarik perhatian pelatih Timnas Spanyol, Fernando Hierro.
Kepa dipanggil Hierro untuk masuk ke dalam skuat Timnas Spanyol untuk Piala Dunia 2018.
Usai Piala Dunia, Kepa dibeli Chelsea untuk menggantikan Thibaut Courtois yang memilih hijrah ke tim Spanyol, Real Madrid.
Tak tanggung-tanggung, Chelsea berani membayar mahal kiper berusia 27 tahun tersebut dan menjadikannya sebagai kiper paling mahal di dunia.
Kepa dihargai dengan banderol 80 juta euro atau sekitar 1,38 triliun oleh tim yang bermarkas di Stamford Bridge itu.
Dirinya menjadi kiper termahal dunia mengalahkan Alisson yang dibeli Liverpool dari AS Roma seharga 72,5 juta euro atau senilai 1,25 triliun rupiah pada Juli 2018.
Harga Kepa memang selangit, kualitasnya dulu juga tidak diragukan. Namun, sejak pindah ke Chelsea ia lebih sering melakukan blunder dari pada bermain bagus.
Namun, performa bagusnya di beberapa pertandingan bersama Chelsea musim ini, menjadi modal baginya untuk mengembalikan kualitas dia yang sebenarnya.
Ketertarikan Juventus untuk mendatangkannya menjadi bukti bahwa Kepa belum habis, pindah ke tim asal Turin tersebut bisa menjadi titik balik bagi Kepa untuk membuktikan kemampuannya di bawah mistar.
(Tribunnews.com/Deivor)