Sementara itu, Guardiola seakan kerapkali memiliki mimpi buruk setiap kali timnya bertemu Solskjaer.
Pelatih asal Spanyol itu telah kalah empat kali alias lebih banyak daripada melawan juru taktik lain di Liga Inggris.
Guardiola telah menghadapi 66 pelatih berbeda dalam karier manajerialnya dimana ia tidak pernah kalah sebanyak empat kali atau lebih, kecuali melawan Solskjaer.
Alhasil catatan rekor pertemuan yang lebih memihak Solskjaer serta Manchester United akan menjadi kesempatan untuk mengulangi hal yang sama.
Selain kesaktian Solskjaer setiap kali berjumpa Solskjaer terlepas dari lepas performa inkosistensi Manchester United.
Manchester United juga memiliki sosok Cristiano Ronaldo yang akan menjadi pemain lebih mengenal laga derbi Manchester daripada siapapun pada besok malam.
Keberhasilan Ronaldo mengemas sembilan gol musim ini menunjukkan ketajamannya belum selesai meskipun sudah berusia 36 tahun.
Rekor gol pertemuan antara Ronaldo melawan Manchester City juga menjadi senjata mematikan.
Ronaldo tercatat sudah membobol gawang Manchester City sebanyak lima gol.
Pemain asal Portugal itu juga pernah mencatatkan tiga assist setiap membela timnya jumpa Manchester City.
Alhasil kontribusi delapan gol dari 14 laga menjadi bekal Ronaldo menambah rasa kepercayaan dirinya untuk menjadi pemain pembeda hasil akhir.
Ronaldo juga mampu membawa timnya lebih banyak meraih kemenangan saat berjumpa Manchester City.
Raihan sembilan kemenangan, dua hasil imbang dan tiga kekalahan menjadi rapor tim Ronaldo setiap kali bertemu Manchester City.
Catatan itu berpeluang bertambah baik jika Ronaldo mampu menunjukkan magisnya untuk mengantarkan Manchester United memenangi laga derbi edisi kali ini.
Menarik untuk melihat bagaimana jalannya keseruan laga Derbi Manchester kali ini, akankah Solskjaer dan Ronaldo bisa bersinergis membawa timnya menang di depan pendukungnya sendiri?
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)