Namun, Benzema mampu bangkit ketika tongkat kepelatihan Los Blancos dipegang oleh The Special One, Jose Mourinho.
Di tangan Mou, Benzema mampu mengemas sebanyak 26 gol di semua kompetisi bersama Los Blancos.
Catatannya meningkat di musim berikutnya, torehan 32 gol berhasil ia lesatkan untuk membawa Real Madrid menjuarai Liga Spanyol di musim 2011/2012.
Tak hanya menjadi juara, bersama Mou, ia juga berhasil mengukir sejarah untuk Los Blancos.
Saat itu, Real Madrid menjadi tim pertama yang berhasil meraih 100 poin di Liga Spanyol dan menjadi tim paling produktif dalam urusan mencetak gol di Liga Spanyol selama satu musim (121 gol).
Selanjutnya, meski Real Madrid melakukan sejumlah pergantian pelatih, Benzema tetap mampu tampil bertaji dan menjaga konsistensinya.
Gelontoran gol demi gol berhasil ia sumbangkan untuk Real Madrid, hingga membawa namanya sebagai pencetak gol terbanyak ketiga untuk Los Galaticos.
Dengan raihan 288 golnya. Posisinya berada di atas legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano (266 gol), dan hanya kalah dari Cristiano Ronaldo (450) dan Raul Gonzalez (324).
Namun, bisa dibilang Benzema adalah striker yang tak beruntung, bagaimana tidak, dari gelontoran gol yang telah ia sumbangkan untuk Real Madrid.
Sang pemain tak pernah menyabet gelar individu El Pichichi (top skor Liga Spanyol) dan top skor Liga Champions satu kali pun, torehannya selalu gagal melampui Cristiano Ronaldo ataupun Lionel Messi dalam semusim.
Tak heran mengapa Benzema begitu ambisius dalam mengejar raihan gelar Ballon d'Or musim ini.
Puluhan trofi yang berhasil ia sumbangkan untuk klub dan negara selama karirnya, akan terasa lebih sempurna jika Benzema juga sukses meraih gelar Individu paling bergengsi di eropa tersebut.
(Tribunnews.com/Deivor)