Kemampuan Yudo dalam mencari celah pertahanan lawan begitu baik, pergerakannya sangat cair di depan.
Layaknya peran Firmino di Liverpool, Yudo adalah sosok false nine yang tak terlalu dibutuhkan untuk mencetak gol.
Yudo juga pemain depan yang aktif melakukan pressing kepada lawan, bersama Shin Tae-yong, ia menjadi pemain paling sibuk dalam urusan merebut bola.
Di beberapa pertandingan, Tae-yong menugaskan para pemain timnas untuk melakukan pressing langsung ke area pertahanan lawan.
Dan yang menjadi perebut bola pertama adalah seorang pemain depan, yang diisi oleh Yudo.
Beberapa kali pemain berusia 28 tahun tersebut mampu melakukan perannya dengan baik.
Ia mampu merebut bola dari kaki lawan dan membuat Indonesia mampu menyerang langsung ke depan.
Pressing yang dilakukannya juga membuat lawan kelimpungan dalam melakukan penguasaan bola.
Tim lawan pun tak mampu mengembangkan permainannya, mereka lebih memilih langsung membuang bola ke depan dari pada memainkan bola dari kaki ke kaki.
Menjadi seorang defensive striker adalah peran yang sangat cocok untuk diberikan kepada Yudo, juga pada striker timnas lainnya yang memiliki etos kerja yang tinggi.
Shin Tae-yong telah memikirkan keputusannya dengan matang, dari rangkaian uji coba, turnamen, dan TC yang dijalani, ia memiliki pendekatan sendiri untuk menjadikan Indonesia tampil bertaji.
Bukan tak mungkin, jika taktik Shin Tae-yong tersebut berjalan efisien, di Piala AFF nanti Timnas Indonesia dapat melangkah ke Final dan menjuarai turnamen 4 tahunan itu untuk pertama kalinya.
(Tribunnews.com/Deivor)