Bahkan keduanya memiliki kualitas yang sama, jika Andhika Ramadhani adalah pahlawan di laga melawan Persija Jakarta, Ernando Ari adalah kunci di laga melawan Persib Bandung.
Lini tengah Persebaya Surabaya juga cukup solid, absennya Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya karena panggilan Timnas, secara nyata tidak begitu berpengaruh.
M. Hidayat, Alwi Slamat dan Rizky Ridho tampil cukup apik, dengan tenang bisa menguasai bola dan mendistribusikannya ke tiga penyerang mereka.
Catatan mungkin untuk Hambali Tholib yang kerap kehilangan posisi kala melakukan transisi.
Di lini depan, trio lini depan Persebaya Surabaya benar-benar berbahaya dengan uniknya, punya karakter berbeda.
Bruno Moreira, adalah pemain dengan pace untuk mengajak lari jarak pendek, ditambah dengan kemampuan olah bola dan melakukan eksekusi dari luar kotak penalti.
Sedangkan Taisei Marukawa, adalah pemain yang cukup bekerja keras, merebut bola dari lini kedua, bahkan turun hingga daerah pertahanannya sendiri, sebelum melakukan eksekusi dari jarak dekat.
9 gol dan 5 asis sudah dikemas oleh Taisei Marukawa, catatan yang impresif untuk pemain yang baru berlaga di Liga 1.
Baca juga: Taisei Marukawa Jadi Top Skor Persebaya Surabaya, Aji Santoso Beri Pujian dan Bela Jose Wilkson
Ironisnya, yang menjadi korban adalah Jose Wilkson, penyerang yang sangat butuh dimanjakan dengan umpan-umpan matang dari Bruno dan Taisei Marukawa, justru mendapati dirinya menjadi pelayan bagi keduanya.
Jose Wilkson juga tidak segan membagi bola dan menjadi tembok ketika melakukan duel-duel udara dengan pemain belakang lawan.
Belum lagi adanya bantuan dari fullback Persebaya Surabaya: Ady Setiawan dan Reva Adi Utama, yang punya kemampuan menyerang dan bertahan sama bagusnya.
Kekuatan individu yang kompak dipadukan dengan skema yang sesuai, menjadikan Persebaya Surabaya sebagai tim yang sangat menakutkan.
Kini Persebaya Surabaya sudah mulai bisa berbicara mengenai perebutan gelar, tinggal bagaiman Aji Santoso meramu timnya di tengah jadwal yang padat musim ini.
(Tribunnews.com/Gigih)