TRIBUNNEWS.COM - Sebelum Seri Keiga BRI Liga 1 2021, Persib Bandung, adalah salah satu kandidat kuat untuk menjadi juara musim ini.
4 pertandingan yang mereka lakoni, semua dimenangkan, 12 poin mereka kemas dan terus menempel Bhayangkara FC di puncak klasemen.
Bahkan, Maung Bandung mempertahankan laga tanpa kekalahan yang mereka raih sejak seri pertama.
Di Seri Ketiga semuanya berubah cepat untuk Persib Bandung.
Persib Bandung mengemas dua kemenangan dan tiga kali kekalahan di seri Ketiga.
Baca juga: Prediksi Borneo FC vs Arema FC: Kans Pesut Etam Ikuti Jejak Persib, Singo Edan Ingin Jaga Rekor
Baca juga: Piala AFF 2021: Sesumbar Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia Justru jadi Bumerang
Baca juga: Shin Tae-yong Bakal Memperbaiki Lini Belakang Timnas Indonesia
Membuka Seri Ketiga dengan kekalahan atas rival terdekat mereka, Persija Jakarta dengan skor 0-1 di Stadion Manahan.
Situasi nampak akan membaik ketika mereka menang telak 0-4 melawan Persiraja Banda Aceh.
Yang terjadi sebaliknya, mereka kembali harus menelan kekalahan dari Arema FC dengan skor tipis 0-1.
Persib Bandung kembali menang dengan skor biner, 0-1 atas Madura United, sebelum dihajar oleh Persebaya Surabaya dengan skor 3-0.
Tentu sangat disayangkan, pasalnya di seri ketiga, Persib Bandung punya sejumlah peluang untuk meraih puncak klasemen, namun kini, mereka tertinggal 5 poin dari The Guardians.
Apa yang salah dari Persib Bandung dan raihan minor mereka sejauh di seri ketiga?
Sorotan tentu tertuju kepada Robert Alberts, yang menjadi kambing hitam dari rekor buruk mereka di seri ketiga, yang membuat mereka hanya berjarak satu poin dari Persebaya Surabaya, dan dua poin dari Arema FC.
Sejatinya, tidak ada perubahan dari skema Robert Alberts, 4-3-3 dengan mengandalkan umpan-umpan silang masih menjadi kunci dari permainan Maung Bandung.
Cara ini berhasil, terbukti, mereka sempat tidak terkalahkan dalam 11 pertandingan.