Tetapi mari melihat secara statistik.
Lini belakang Persib Bandung, hanya kebobolan 7 gol sebelum putaran ketiga, catatan yang paling sedikit dibandingkan dengan tim lima besar lainnya.
Namun, Persib Bandung kebobolam 5 gol dalam 5 pertandingan terakhir, ini yang menjadi masalah.
Mari melihat apa yang terjadi di lini belakang Persib Bandung.
Di seri ketiga Persib Bandung harus kehilangan Victor Igbonefo yang mendapatkan panggilan Timnas Indonesia dan Nick Kuipers yang harus absen karena akumulasi kartu kuning.
Belum lagi Achmad Jufrianto yang sempat mengalami cidera.
Absennya ketiga pemain di laga penting seperti melawan Persija Jakarta dan Arema FC, menurut Robert Alberts memang tidak memiliki pengaruh, tetapi kenyataannya, dua gol yang bersarang tidak lepas dari absennya tiga pemain tersebut.
Di laga melawan Persija Jakarta, Persib Bandung harus menurunkan duet darurat di lini belakang, dengan Nick kuipers dan Supardi menjadi pilihan utama.
Duet ini tidak begitu berjalan baik, Persija Jakarta berulang kali bisa menembus kotak penalti dengan mengandalkan kekuatam Simic dalam duel di udara.
Sedangkan di laga melawan Arema FC, duet Achmad Jufrianto dan bayu Fiqri menjadi bulan-bulanan trisula Singo Edan yang diisi Dendi santoso, Carlos Fortes dan Rafli.
Tetapi, tidak adil hanya melihat absennya segelintir pemain di lini belakang dianggap menjadi biang kerok bagi kekalahan Persi Bandung.
Toh, di laga melawan Persebaya Surabaya, Achmad Jufrianto dan Nick Kuipers bisa turun sejak menit awal, namun tetap dihajar 3-0.
Baca juga: Pelatih Bhayangkara FC Paul Munster Sudah Analisis Permainan Persija Jakarta: Mereka Tim Bagus
Absennya Mohammed Rashid, adalah yang paling krusial dari permainan Persib Bandung.
Gelandang defensif ini punya kemampuan meredam serangan lawan, dan memotong umpan-umpan dari lini tengah.