Lalu apa rahasia Liverpool mampu tampil perkasa di Liga Champions musim ini?
Kembalinya seorang Virgil Van Dijk setelah cedera panjang yang ia alami menjadi faktor penting dalam performa apik Liverpool musim ini.
Van Dijk memberikan rasa aman di pertahanan Liverpool dengan menjadi pemimpin di barisan belakang.
Pemain asal Belanda tersebut handal dalam urusan membaca alur bola, memenangkan duel dan menutup pergerakan lawan.
Dilansir FBref, aerials won Van Dijk berada di angka 3.66 per pertandingan, tertinggi diantara pemain Liverpool lainnya, catatan merebut bolanya juga sangat baik, 88% pergerakan lawan berhasil direbut oleh Van Dijk.
Tak cuma handal dalam bertahan, pemain berusia 30 tahun tersebut juga menjadi sosok penting bagi The Reds dalam hal membagi bola, itu sangat membantu Liverpool untuk membangun serangan dari belakang.
Catatan umpan bawah sukses berada di angka 96%, sedangkan umpan udara berada di angka 81%.
Kelebihan Van Dijk sangat efektif dalam Liverpool untuk menguasai pertandingan, Liverpool mencatatkan penguasaan bola 70.9% di musim ini.
Dengan kelebihannya tersebut, ia juga aktif mengirim umpan diagonal ke depan untuk memberi bola ke full back Liverpool yang aktif membantu serangan.
Namun, Liverpool juga tak bergantung dengan bek asal Belanda itu, rekrutan baru The Reds, Ibrahima Konate juga menunjukkan performa apik.
Ia dapat menjadi tulang punggung di lini belakang Liverpool menggantikan Van Dijk yang diistirahatkan Klopp.
Bersama Konate, The Reds mampu tampil apik, kekuatannya dalam bertahan mampu memberi rasa aman The Reds di lini belakang.
Statistik bertahannya juga berada di angka-angka yang ciamik, ia memenangkan duel sebanyak 84%, catatan 4.12 tackle juga ia ukir dan menjadi yang tertinggi di antara pemain Liverpool lainnya.
Tak hanya dalam aspek bertahan, Konate adalah ball playing defender, ia cakap dalam mengirim umpan pendek dan lambung.