Selain itu, kelolosan Persis juga menjadi bukti yang dipersembahkan Eko Purdjianto selaku nahkoda utama.
Keberadaan Eko Purdjianto yang dipercaya sebagai pelatih Persis memang diharapkan bisa menyatukan skuat timnya yang berlabel bintang.
Perjalanan Eko membesut Persis bukannya tanpa rintangan mengingat banyak kritikan pedas yang mengiringi langkahnya ketika tim Laskar Sambernyawa mendapat hasil buruk.
Nada negatif seperti kurang strategi hingga miskin taktik sempat dicap oleh eks assisten pelatih Bali United tersebut.
Hanya saja memang akhirnya Eko mampu membuktikan kualitasnya dengan membawa timnya promosi ke Liga 1 musim depan.
Perjalanan Persis Solo bisa tembus ke final juga tidak selalu mudah, ada kalanya mereka jatuh dan berada dalam situasi tekanan hebat lantaran faktor tim mewahnya.
Di ronde pertama, Persis berhasil menyelesaikan perjalanannya sebagai juara grup dengan perolehan 20 poin.
Torehan enam kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan mewarnai lika-liku Persis di babak penyisihan ronde pertama.
Status juara grup berhasil membawa Persis melangkah ke babak delapan besar Liga 2 2021.
Awal pahit langsung diterima Persis saat mereka dipaksa mengakui keunggulan RANS Cilegon pada laga pertama di 8 besar.
Kekalahan itu sempat membuat Persis berada dalam situasi terpojok mengingat mereka harus menang pada laga kedua saat bertemu Sriwijaya FC.
Beruntung, Persis mampu keluar dari tekanan setelah mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor dua gol tanpa balas.
Persis akhirnya berhasil menyegel tiket semifinal setelah mengalahkan Persiba Balikpapan pada laga pamungkas babak penyisihan grup.
Dan kemenangan melawan Dewa United pada babak semifinal secara resmi membuat Persis berhak melangkah ke final sekaligus mengamankan satu tiket promosi ke Liga 1 2022.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)