Beberapa kritikus percaya, Mancini telah memilih Balotelli sebagai opsi solusi terakhir. Sang pelatih ditengarai sudah putus asa dengan Ciro Immobile, dan Andrea Belotti, dua andalan selama ini, yang masih gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Namun, mantan manajer Manchester City itu menepis klaim tersebut.
"Apakah saya memainkan kartu putus asa? Tidak," kata Mancini dikutip dari Mirror, kemarin. “Tapi jika keputusasaan itu sama seperti sebelum Piala Eropa (dimana menjadi juara, Red), maka tidak apa-apa."
"Tapi bukan itu situasinya di sini. Selama beberapa hari ke depan kami akan mencoba berbagai hal dan mengevaluasi pemain yang sudah lama tidak dipanggil, seperti Mario, dan pemain baru lainnya," kata Mancini.
Balotelli dipandang sebagai salah satu pemain hebat di generasinya. Tapi dia mengalami banyak pasang surut sejak muncul di Inter Milan hampir 15 tahun lalu.
Sejak itu, dia memenangkan trofi Liga Premier, Liga Champions, dan tiga gelar Serie A . Namun, dia tidak lagi pernah mengangkat trofi utama selama hampir 10 tahun.
Dia sempat berkembang pesat di AC Milan dan Nice tetapi berjuang di Liverpool dan Brescia.
Sekarang, dalam kurun waktu 12 bulan, dia beralih dari bermain di kasta kedua sepak bola Italia bersama Monza, menjadi bagian dari tim nasional.
Beberapa manajer mengenal Balotelli lebih baik daripada Mancini, yang mengontraknya untuk Man City lebih dari satu dekade lalu.
“Pada level teknis, dia selalu bagus, itu tidak perlu diperdebatkan, kita hanya perlu melihat bagaimana dia secara fisik,” kata Mancini ketika ditanya tentang kebugaran sang pemain.
“Kemudian dia harus menyesuaikan diri dengan tim yang telah bekerja dengan sangat baik. Dia tidak perlu menjanjikan apa pun kepada saya. Dia dipanggil sama seperti orang lain dipanggil," ujar Mancini.
"Kami penasaran ingin bertemu dengannya setelah sekian lama, tetapi kami harus melihat bagaimana kelanjutannya. Saya pikir dia senang berada di sini. Kami akan melihat apakah dia bisa membantu kami," katanya.
Balotelli telah mencetak 14 gol dalam 36 penampilan senior untuk Italia, meskipun dia hanya memenangkan tiga caps dalam delapan tahun terakhir. (Tribunnews/den)