Jika Ambrosini berbicara soal peluang juara, beda halnya dengan Borja Valero.
Tepatnys saat Inter masih ditangani Antonio Conte, dia menyaksikan bagaimana ruang ganti bekas timnya nyaris menjadi ring duel adu jotos antar pemain.
Yap, insiden tersebut terjadi usai babak pertama berakhir, di mana Inter Milan tertinggal 2-0 atas Rossoneri.
Rasa frustrasi mengiringi perjalanan Nerazzurri ke ruang ganti hingga menimbulkan cekcok antar rekan sendiri.
"Kami tertinggal 2-0 di babak pertama (dari AC Milan) dan itu luar biasa menyakitkan," buka Valero, dikutip dari laman Sempre Inter.
"Pada akhir babak pertama kami hancur. Ada beberapa rekan tim yang berkelahi, dan Conte masuk dan berkata 'Silakan dan bertarung!'”
"Seseorang saat itu tengah berusaha memisahkan mereka, namun Conte justru menolaknya."
"Dia berkata 'tidak, itu bagus bagi mereka untuk berkelahi'".
Namun keputusan yang diambil Conte justru berbuah manis di akhir laga.
La Beneamata sukses menutup Derby della Madonnina di musim tersebut dengan skor 4-2.
Terlepas dari itu, Borja Valero menyebutkan kemenangan Nerazzurri atas Rossoneri sebagai tiga poin krusial dalam pacuan gelar juara.
“Jika Inter menang, itu akan menjadi langkah menuju Scudetto kedua," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)