TRIBUNNEWS.COM - Laga derby melawan Inter Milan, punya arti krusial untuk AC Milan.
Kemenangan mempersempit jarak poin dengan sang pemuncak klasemen, dan kekalahan menyulitkan Rossonerri dalam perburuan Scudetto.
Tetapi dalam susunan starting line-up Stefano Pioli bereksperimen dengan memainkan Pierre Kalulu yang merupakan fullback, menjadi bek tengah, berduet dengan Romagnoli.
Hasilnya? Tidak mengecewakan, kredit tetap harus diberikan kepada Pierre Kalulu yang dengan cerdik, membuat Edin Dzeko tidak bisa berbuat banyak di depan kotak penalti.
AC Milan menang tipis saat itu, dan membuat perburuan Scudetto masih berlangsung untuk Rossonerri.
Baca juga: Nyaris Kalah, Untung Inter Punya Edin Dzeko Saat Tahan Imbang Napoli 1-1, Tetap Disalip AC Milan
Baca juga: Ini yang Dikatakan Thomas Tuchel kepada Roman Roman Abramovich, Percakapan Usai Chelsea Juara Dunia
Pierre Kalulu adalah contoh kualitas dan kejelian Geoffrey Moncada dalam mengendus talenta pemain muda.
Mulai dari Bernardo Silva, Anthony Martial, Fabinho hingga Kylian Mbappe adalah segelintir nama besar yang ditemukan oleh Moncada.
Maka, sedikit aneh ketika Bruno Genesio sebagai pelatih dan Juninho sebagai sporting director tidak curiga dengan kedatangan Moncada menyaksikan tim B Lyon berlaga pada 2017.
Moncada mencatat satu nama yang masuk dalam incarannya saat itu, Pierre Kalulu.
Sudah 3 tahun nama Kalulu masuk dalam incaran Moncada untuk segera diboyong ke AC Milan.
Usia dari Kalulu saat itu masih 16 tahun dan sejatinya Kalulu adalah fans dari Lyon.
Kalulu memiliki tiga saudara, mereka semua bermain untuk Lyon di usia muda.
Aldo Kalulu kini bermain untuk penyerang sayap di Swansea, Gedeon Kalulu bermain untuk Ajaccio dan Joseph Kalulu masih bermain untuk tim junior Lyon.
“Saudara-saudara saya menunjukkan jalan dan saya tahu bagaimana mengikutinya,