TRIBUNNEWS.COM - Barcelona tampaknya memiliki pendekatan yang berbeda dalam pergerakannya berburu pemain baru dalam bursa transfer selama kurun waktu setahun terakhir.

Barcelona sendiri pernah mendapatkan label sebagai tim yang tak segan untuk memecahkan rekor transfer pemain hanya demi mendatangkan incarannya pada setiap musimnya.

Nama-nama pemain seperti Philipe Coutinho, Ousmane Dembele, dan Antonie Griezmann menjadi contoh dari kebijakan transfer mahal Barcelona pada beberapa tahun yang lalu.

Hanya saja memang tidak semua rekrutan transfer mahal era presiden Josep Bartomeu tersebut bisa membuahkan hasil positif.

Sebaliknya, para pemain mahal yang didatangkan Barcelona itu malah tampil kurang oke, berbeda jauh dengan performa di klub sebelumnya.

Baca juga: Barcelona Buka Peluang Rujuk dengan Ousmane Dembele, Laporta dan Xavi Sehati

Baca juga: Liga Italia: AC Milan Pasrah Lihat Kessie Kepincut Barcelona yang Lagi Mode Tukang Bantai

Sebagaimana misal performa hebat Coutinho semasa masih berseragam Liverpool ternyata tidak membekas sama sekali di Barcelona.

Begitu pula Ousmane Dembele yang belum sepenuhnya tampil luar biasa bersama Barcelonaseperti ketika masih di Borussia Dortmund.

Griezmann yang tampil moncer semasa berseragam Atletico Madrid pun juga tidak mampu menunjukkan sinar terbaiknya ketika direkrut Barcelona.

Berkaca dari berbagai kegagalan transfer mahal tersebut, kini Barcelona seolah mengubah kebijakan transfernya utamanya saat kepemimpinan Presiden Juan Laporta.

Baca juga: Kebangkitan Tiki Taka Barcelona di Bawah Xavi, 22 Operan Tanpa Putus Berakhir Gol

Di tengah situasi finansial yang sulit, Barcelona tampak perlahan mengubah haluan transfernya dengan cara berburu pemain gratis atau murah namun punya kualitas yang dibutuhkan tim.

Hal itupun terlihat dari pergerakan transfer Barcelona dalam kurun waktu setahun terakhir ini, utamanya pada bursa musim dingin kali ini.

Nama pemain seperti Pierre-Emerick Aubameyang dan Daniel Alves menjadi contoh dari studi kasus tersebut.

Keduanya berhasil didatangkan Barcelona tanpa sepeserpun biaya transfer.

Meskipun demikian, kontribusi dua pemain tersebut terlihat cukup positif bagi kebangkitan Barcelona.

Seperti Aubameyang yang menjelma sebagai bomber maut yang dimiliki Barcelona sejak kedatangannya ke Camp Nou.

Pemain berusia 32 tahun itu kini telah berhasil mencetak lima gol sejak bergabung dengan Barcelona.

Dani Alves pun juga memberikan kontribusi apik bagi Barcelona meski usianya sudah menginjak 38 tahun.

Tak berhenti disitu saja, Barcelona dikabarkan semakin dekat untuk merampungkan beberapa transfer gratis lainnya pada musim panas mendatang.

Tercatat sudah ada tiga calon pemain baru yang akan didatangkan Barcelona secara gratis alias cuma-cuma.

Ketiga pemain baru tersebut yakni Cesare Azpilicueta, Andreas Christensen, dan Franck Kessie.

Baca juga: Kecerdasan Xavi Hernandez di Barcelona: Kembalikan Tiki-taka Lewat Atribut Spesial Jebolan La Masia

Khusus Christensen, ia bahkan dikabarkan selangkah lagi akan bergabung dengan Barcelona secara gratis.

Hal itu diungkapkan oleh salah seorang jurnalis ternama asal Spanyol, Gerard Romero.

"Barcelona dan Christensen, bek tengah Chelsea, semuanya sudah sepakat," tulis Gerard Romero melalui akun twitter pribadinya.

"Pemain asal Denmark itu akan bermain musim depan di Camp Nou, kecuali ada bencana,". tambahnya.

Pernyataan Gerard Romero itupun semakin kuat mengindikasikan kepindahan Christensen ke Barcelona secara gratis pada akhir musim ini.

Seandainya hal itu terjadi tentu langkah cerdas Barcelona dalam hal berinvestasi akan sangat menguntungkan bagi finansial tim.

Belum lagi masih ada peluang besar merapatnya Azpilicueta dan Kessie yang bisa bergabung secara gratis pula dengan Barcelona pada akhir musim ini.

Alhasil pergerakan Barcelona dalam berinvestasi pada bursa transfer pun layak dianggap cukup cerdas lantaran mendapatkan pemain berkualitas secara gratis.

Barcelona era Joseph Bartomeu yang dulu dikenal tak segan merekrut pemain mahal pun sekarang seakan beralih ke label mencari pemain gratisan namun berdaya guna bagi tim saat kepemimpinan Laporta.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)