Ronaldo menampilkan pertunjukan menarik di depan penggemarnya. Permainan yang dibayangkan sejak
kedatangannya untuk yang kedua kali di Old Trafford.
Hat-trick ke-59 yang dicetaknya sepanjang karier, namun baru yang kedua saat dicetak
untuk Manchester United. Hatrick dan yang pertama dalam 14 tahun.
Bagi MU saat ini, meraih gelar juara Liga Champions adalah adalah satu-satunya harapan atau peluang
mereka yang tersisa untuk bisa diraih pada musim ini.
Ronaldo cenderung tampil terbaik untuk Liga Champions musim ini, dia telah mencetak enam gol di babak penyisihan grup hanya untuk memastikan Manchester United tidak tersingkir dari babak penyisihan
grup untuk musim kedua berturut-turut.
Permainan Ronaldo terlihat lemah saat laga di Wanda Metropolitano tiga minggu lalu.
Itu menunjukkan ada yang salah dengan taktik permainan Ralf Rangnick.
Saat itu, Ronaldo jadi lebih terlihat sebagai sosok yang frustrasi dan terisolasi. Itu menjadi
masalah manajerial dari taktik yang diterapkan manajer Ralf Rangnick.
Dia harus bisa mencari taktik formasi yang bisa memaksimalkan Ronaldo di MU.
Pelatih asal Jerman ini dikenal sebagai pelopor dari gaya permainan berenergi tinggi
dan menekan yang telah mengilhami pelatih-pelatih lain seperti Jurgen Klopp dan
Thomas Tuchel untuk menjadi pemenang Liga Champions.
Pun, Rangnick belum mampu menerapkan semangat yang sama ke klub Manchester United.
Tapi pada laga melawan Tottenham, Ronaldo bangkit dan mencetak hattrick.
"Hari ini dia menunjukkan dengan pasti bahwa dia secara fisik mampu melakukan itu," kata Rangnick tentang kontribusi pertahanan Ronaldo.
"Kami juga harus mengakui bahwa tidak selalu seperti itu dalam beberapa minggu dan
bulan terakhir. Hari ini menunjukkan dengan tepat bahwa dia masih dalam kondisi fisik
untuk tampil di level itu."
Terkait dengan bahaya yang dibawa oleh Cristiano Ronaldo, Atletico Madrid menyadari
hal itu dengan sangat baik.