Dengan berhasilnya Atletico meredam serang Setan merah, skema serangan balik memanfaatkan kesalahan United menjadi cara jitu Simeone untuk memenangkan pertandingan.
“Kami akan berada di depan dan kami juga akan berada di belakang. Kami harus memanfaatkan kesalahan apa pun yang mereka (United) buat,” Kata Simeone dilansir laman resmi Atletico Madrid.
"Kami akan mencoba semua yang kami bisa untuk lolos ke babak delapan besar Liga Champions," lanjutnya.
Faktanya, Simeone memanglah bukan pelatih sembarangan, permainan pragmatis yang ia usung bertahun-tahun mampu membuat Atletico Madrid berjaya semenjak kedatangannya.
Berdasarkan data yang dilansir L`Equipe, Diego Simeone adalah pelatih dengan bayaran paling tinggi di Dunia.
Pelatih asal Argentina itu mendapatkan gaji sebesar 43,2 juta euro atau sekitar Rp 747,8 miliar di setiap tahunnya bersama Atletico Madrid.
Gaji Simeone itu bahkan lebih tinggi dari yang diterima Pep Guardiola bersama Manchester City.
Guardiola yang dari musim ke musim berhasil membawa The Citizens merajai Liga Inggris, hanya mendapatkan gaji 22,6 juta euro atau sekitar Rp 392,9 miliar.
Penghasilan yang diterima Simeone hampir dua kali lipat dari yang didapat oleh Pep.
Banyak orang heran dengan keberanian Atletico yang menjadikan Simeone sebagai pelatih dengan bayaran tertinggi di Dunia.
Pertanyaan pun muncul, mengapa Atletico mau membayar Simeone semahal itu?
Simeone adalah aktor pengangkat derajat Atletico. Sebelum dia menukangi Los Rojiblancos, Atletico adalah tim papan tengah di Liga Spanyol.
Baca juga: Ketajaman Kai Havertz di Chelsea: Solusi Mandulnya Romelu Lukaku, Penyempurna Skema Thomas Tuchel
Baca juga: Klasemen dan Top Skor Liga Inggris: Arsenal Tatap Zona UCL, Ronaldo Melesat Buntuti Mohamed Salah
Memang sebelum itu Atletico sudah mengoleksi trofi La Liga sebanyak 9 kali.
Tapi setelah meraih gelar juara pada musim 1995/1996,Tim yang bermarkas di Wandametropolitano itu bukan lagi kandidat juara.