News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Super Pandit

Manchester United vs Atletico Madrid, Liga Champions: Pragmatisme Simeone Hentikan Ketajaman Ronaldo

Penulis: deivor ismanto
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Atletico Madrid dari Montenegro Stefan Savic (atas) bersaing dengan pemain depan Manchester United asal Portugal Cristiano Ronaldo selama pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA antara Atletico de Madrid dan Manchester United di stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 23 Februari 2022.

Bahkan, di tahun 2000, mereka terdegradasi ke Divisi Dua dan sempat bertahan selama dua musim di sana sebelum kembali ke Liga Spanyol.

Sejak promosi lagi pada tahun 2003, prestasi paling bagus Atletico hanya berada di posisi empat Liga Spanyol.

Padahal, saat itu skuat Atletico diisi oleh penyerang tajam sekaliber Diego Forlan, Fernando Torres, dan Sergio Aguero.

Atletico tak pernah disebut sebagai klub raksasa Spanyol, hanya Real Madrid dan FC Barcelona yang menguasai papan atas klasemen.

Pada pertengahan musim 2011/2012, Los Lojiblancos sempat terpeleset hingga mendekati zona degradasi Liga Spanyol saat dilatih Gregorio Manzano.

Saat itu lah Diego Simeone masuk. Dengan misi, menjauhkan Atletico dari jurang degradasi.

Namun, pria Argentina itu malah membawa Atletico meroket.

Atleti dibawanya menuju posisi lima klasemen akhir, dan masuk ke zona Liga Eropa.

Bahkan, trofi Liga Europa juga langsung berhasil diraih Simeone pada musim pertamanya menahkodai Atletico.

Setelah itu, ia mendapat perpanjangan kontrak, lalu menanamkan idenya di benak para pemain.

Yaitu, bermain bertahan sebaik mungkin lalu menerkam tim lawan lewat serangan balik.

"Satu-satunya hal yang kami pedulikan adalah melakukan apa yang harus kami lakukan dengan cara terbaik," ucap Simeone dikutip dari Marca.

"Kami harus beradaptasi dengan keadaan, hal yang saya cari adalah kemenangan, dengan cara dan gaya saya sendiri," tambah pelatih berusia 50 tahun itu.

Meski banyak mendapatkan kritik karena permainan pragmatisnya, Simeone mampu membuktikan bahwa cara bermainnya mampu membuat Atletico menjadi raksasa di Spanyol.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini