TRIBUNNEWS.COM, ROMA- Trofi Coppa Italia menjadi pertaruhan akhir Massimiliano Allegri.
Jika kalah dari Inter Milan, namanya akan terukir sebagai pelatih pertama Juventus dalam satu dekade terakhir yang gagal meraih trofi dalam satu musim.
Ada tekanan pula di pundak Allegri. Dirinya dibanding-bandingkan dengan pelatih Juve musim lalu, Andrea Pirlo yang setidaknya berhasil mempersembahkan trofi Coppa Italia.
Di Serie A, Juventus juga dipastikan tak bisa meraih Scudetto. Mereka berada di posisi empat klasemen Serie A sama seperti peringkat skuatnya Pirlo musim lalu.
Namun, capaian maksimal Allegri di musim ini adalah 75 poin dengan dua laga tersisa.
Jumlah itu lebih rendah tiga poin dari raihan poin Juventus besutan Pirlo musim lalu. Sudah ramai teriakan di media sosial menuntut Allegri keluar, dan digantikan Pirlo lagi.
Namun, ulasan di situs Calciomercato meyakini posisi Allegri bakal tetap aman, apa pun hasil di final Coppa ini.
Pasalnya, sang allenatore dinilai sudah mencapai target minimal Juventus musim ini yakni lolos ke Liga Champions musim depan.
Disebutkan, manajemen I Bianconeri percaya pada kemampuan Allegri untuk memimpin tim melalui transisi.
Itu sebabnya pelatih berusia 54 tahun tersebut dikontrak klub selama tiga tahun ke depan guna memberinya waktu untuk membangun proyek baru di Turin.
Aroma Argentina Sangat Terasa di Final Coppa Italia
Aroma Argentina bakal sangat terasa saat Juventus bertemu Inter Milan dalam final Coppa Italia di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (12/5) dini hari.
Kedua tim memang sama-sama mengandalkan para penyerang berasal dari Argentina. Paulo Dybala di kubu Juventus, dan Lautaro Martinez di kubu Inter Milan
Mantan bek Inter, Daniele Adani memprediksi hasil akhir bigmatch ini bakal ditentukan oleh duo penggawa tim tango --julukan Argentina--, yang kemungkinan musim depan bakal bergabung dalam satu tim di Inter Milan.