Ia sering melakukan cut inside untuk menciptakan peluang bagi dirinya sendiri ataupun rekannya.
Jumlah sentuhannya di dalam kotak penalti berada di angka 5.34 per pertandingan, dengan total melakukan shoot di angka 2.86 per pertandingan. Tertinggi diantara pemain Leeds Lainnya.
Selain itu, Raphinha memiliki kapabilitas untuk merangsek ke kotak penalti lawan dan mencetak gol.
Gol keduanya untuk Brasil ke gawang Uruguay merupakan contoh nyatanya, menyambut umpan dari Neymar di sisi kiri, ia merangsek ke kotak penalti lawan dan berhasil mencetak gol dengan dingin lewat sontekan kaki kirinya.
Tak hanya itu, kemampuan tembakan jarak jauhnya pun kerap menghasilkan peluang berbahaya.
Raphinha tak ragu mencoba tembakan jarak jauh, sebagaimana yang ia tunjukkan pada permainan di Leeds musim lalu, saat menghadapi West Brom pada (29/12/2020).
Melakuan atribusi utamanya (cut inside) dari sisi kanan penyerangan The Whites, Raphinha memiliki ruang tembak dari luar kotak penalti.
Dengan spektakuler, pemain berpostur 176 cm tersebut melakukan tendangan plesing kaki kiri yang menghujam pojok kiri gawang West Brom.
Atribusi Raphinha bukan hanya dalam menyerang, tapi juga bertahan, pemain asal Brasil tersebut memiliki etos kerja yang luar biasa, ia begitu sibuk melakukan pressing dan membantu pertahanan Leeds di sisi kanan.
Rasio pressures Raphinha berada di angka 15.01 per pertandingan, menjadi yang paling mencolok dari penyerang Leeds lainnya.
Catatan clearances Raphinha ada di angka 1.16 per pertandingan, blocks di angka 1.68 dan Interceptions di angka 1.16 per pertandingannya.
Statistik bertahan yang begitu mengesankan untuk pemain yang berposisi sebagai penyerang.
Xavi Hernandez jelas bakal girang bukan main mendapat pemain sekaliber Raphinha yang memiliki atribut mentereng.
Pemain berkaki kidal itu dapat menjadi inverted winger sempurna bagi Xavi untuk gaya sepakbola menyerang yang ia usung.
(Tribunnews.com/Deivor)