Dengan mendatangkan Gleison Bremer, Juventus juga dianggap menjalankan stratehi cerdas dengan menjual Matthijs de Ligt dengan harga selangit, kemudian mendatangkan pemain pengganti cuma setengah harga dan mempunyai statistik yang lebih hebat dari bek timnas Belanda tersebut.
Juventus tak membutuhkan waktu lama untuk mencari pengganti Matthijs de Ligt yang hengkang ke Bayern Muenchen pada bursa transfer musim panas 2022.
De Ligt sendiri pergi dari Juventus ke Bayern Muenchen dengan ongkos transfer selangit.
Transfer bek timnas Belanda itu ke Bayern Muenchen mencapai 80 juta euro (sekitar Rp1,2 triliun).
Di Bayern Muenchen, De Ligt menandatangani kontrak selama lima tahun hingga 2027.
Baca juga: Berita AS Roma, Tato Anyar Jose Mourinho, Duo Paulo Dybala- Zaniolo Monster Baru Serigala Ibukota
Kepindahan ini sekaligus menandai berakhirnya masa bakti De Ligt dengan Juventus yang telah berjalan selama tiga musim sejak bergabung dari Ajax Amsterdam pada 2019.
Keputusan Juventus menjual De Ligt awalnya sempat dikritik oleh penggemar.
Pasalnya, De Ligt merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki I Bianconeri.
Bek berusia 22 tahun itu bahkan dianggap sebagai pemimpin lini belakang Juventus di masa depan.
Namun, Juventus ternyata mempunyai strategi cerdas karena menggunakan separuh uang penjualan De Ligt, atau 40 juta euro (sekitar Rp 613 miliar), untuk mendatangkan Gleison Bremer dari Torino.
Gleison Bremer kini tengah melakukan tes medis di Juventus sebelum diresmikan sebagai pemain anyar mereka.
Menariknya, Bremer, yang berstatus sebagai bek terbaik Liga Italia 2021-2022, juga mempunyai statistik yang lebih bagus dari De Ligt di musim lalu.
Dikutip dari BolaSport dari lansiran Squawka, berikut perbandingan statistik Bremer dengan De Ligt di musim lalu:
Baca juga: Maldini Warning Milan, Rossoneri Jadi Medioker Kalau Begini Terus, Ungkap Aksi Kurang Ajar Elliott
Duel udara (jumlah keberhasilan)