TRIBUNNEWS.COM - Penampilan Persib Bandung di tiga laga awal Liga 1 2022/2023 dapat dibilang mengecawakan.
Persib tak mampu memetik satu kemenangan pun dan hanyamengumpulkan satu angka dari tiga laga Liga 1.
Sempat ditahan imbang Bhayangkara FC dengan skor 2-2, di laga kedua, Persib Bandung yang diunggulkan justru dipaksa menyerah 1-3 atas tamunya Madura United.
Baca juga: BRI Liga 1 2022 - Skuat Elite Tapi Menang Sulit, Ada Apa dengan Persib?
Bahkan, saat Ezra Walian dan kolega bertandang ke markas Borneo FC, Persib hancur lebur dengan kekalahan mencolok 4-1.
Persib Bandung pun kini tertahan di posisi 17 klasemen Liga 1 dengan hanya mengumpulkan satu angka dari tiga laga.
Sang juru taktik, Robert Rene Alberts adalah orang yang paling disorot dari penampilan melempen Maung Bandung di Liga 1.
Pasalnya pelatih asal Belanda itu dapat dikatakan memiliki skuad paling mentereng diantara kontestan lainnya.
Roberts dimanjakan dengan nama-nama elite seperti Ezra Walian, Ciro Alves, Marc Klok, hingga David da Silva.
Namun, alih-alih menunjukkan permainan yang agresif, Robert justru lebih memilih bermain anti football dengan sistem 4-2-2 dan 4-3-3 yang ia usung.
Roberts nampak peduli setan dengan permainan cantik dari kaki ke kaki, yang ia incar adalah mencetak gol sebanyak mungkin memanfaatkan serangan balik.
Padahal, dari daftar nama yang ia miliki, Persib memiliki kans besar untuk dijadikannya tampil menyerang di setiap laga.
Anti football memang tak selalu menghadrikan hasil negatif, Jose Mourinho adalah salah satu pelatih yang paling sukses dengan sepakbola bertahan yang ia usung.
Namun, melihat skuad elite Persib dan sepakbola yang terus berkembang, Robert tak seharusnya mempertahankan taktiknya tersebut untuk mengangkat Persib di Liga 1.
Paul Munster In?
Baca juga: Kursi Panas Pelatih di BRI Liga 1 2022: Ada Arema FC, Persib & Persis Solo, Siapa Dipecat Duluan?