Dari kubu Singo Edan, ada nama Evan Dimas, Hasyim Kipuw, dan Adam Alis yang pernah membela tim Ibu Kota.
Sedangkan kubu Persija Jakarta, klub Ibu Kota ini menempatkan Hanif Sjahbandi sebagai alumni Arema FC.
Sebagai catatan saja, Hanif baru hengkang dari Singo Edan sebelum BRI Liga 1 2022 dimulai.
Artinya, dia sempat merasakan bermain di bawah komando pelatih Arema FC, Eduardo Almeida.
2. Keangkeran Kanjuruhan
Persija Jakarta tak memiliki catatan yang apik ketika bermain di 'kandang singa', Stadion Kanjuruhan. Tepatnya terhitung sejak Arema pindah dari Gajayana musim 2004.
Dalam satu dekade terakhir ini, Persija Jakarta sembilan kali bermain di Kanjuruhan kontra SIngo Edan.
Namun hasil mengecewakan diraih tim Ibu Kota. Rinciannya empat kali kalah, lima imbang dan nir kemenangan.
3. Duel 2 Saudara
Yap, Persija Jakarta dan Arema FC terkenal dengan ikatan persaudaraan yang kuat.
Suporternya, The Jakmania juga bersahabat dengan pendukung Arema FC, Aremania.
Diprediksi, Stadion Kanjuruhan nanti bakal tersaji dua warna yang berdampingan, yakni biru dan orage, sebagai warna kebesaran kedua kesebelasan.
4. Macan Kemayoran Kehilangan Taring di Kota Apel
Persija Jakarta bak kena kutukan setiap tanding di Malang bersua Arema FC.
Tim berjuluk Macan Kemayoran itu 19 tahun tidak pernah menang atas Arema FC di Kota Apel dalam kompetisi resmi.
Terakhir kali Macan Kemayoran mengalahkan Singo Edan di Malang ialah tahun 2003.
(Tribunnews.com/Giri)