News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Anak Jadi Korban Tragedi Arema vs Persebaya, Awalnya Sugianto Berat Beri Izin Anaknya ke Stadion

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Berikut fakta-fakta terkait tembakan gas air mata di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tangis  Sugianto berkali-kali pecah setelah melihat wajah anaknya pucat pasi dalam selembar foto di kertas HVS berukuran A4. 

Terlihat dia menerus menyeka air matanya yang tak henti membasahi pipinya.

"Ya Allah le," ujar Sugianto sambil menangis seraya meratapi foto wajah anaknya dalam lembar kertas HVS tersebut, Minggu (2/10/2022).

Sugianto yang duduk di kursi area tunggu depan lorong utama Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dihampiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

Tangis Sugianto kembali pecah untuk kesekian kali.

"Ini anak saya bu. Masih SMP bu," ujarnya dengan suara terbata-bata, seraya menyodorkan selembar kertas yang terdapat foto anaknya. 

Sugianto adalah ayah M Nizamudin (15) warga Pasuruan, menjadi satu korban tewas dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. 

Baca juga: Cerita Keluarga Pasutri di Malang Korban saat Kerusuhan Laga Arema vs Persebaya

Bapak dua anak itu menyebut, anaknya yang menjadi korban tersebut merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. 

Sejak Sabtu (1/10/2022) pagi, sang anak memang telah berencana pergi bersama sejumlah teman sekolahnya ke Malang sekaligus melihat pertandingan Bigmatch Arema FC vs Persebaya Surabaya. 

Entah firasat atau bukan, sejak Jumat (30/9/2022) malam, rencana sang anak untuk bepergian keesokan harinya itu, dirasa berat bagi dirinya. 

Sugianto merasa berat memberikan izin pada sang anak untuk menonton pertandingan tersebut di stadion.

Kendati demikian, ia juga tak mau melihat sang anak malah menjadi murung karena dilarang menonton dan bermain bersama teman-temannya. 

Hingga kabar tak mengenakkan diterimanya semalam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini