Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara tim investigasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Ahmad Riyadh menyebut, Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC tidak membuka pintu keluar jelang pertandingan berakhir.
Tim investigasi kata Riyadh mendapatkan fakta itu pada saat melakukan penyelidikan pasca tragedi yang menewaskan ratusan suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu.
"Kami juga menemukan, panpel tidak membuka pintu dari menit 80', kami menemukan itu. Disini ada kesalahan panpel," kata Riyadh saat konferensi pers via online, Selasa (4/10/2022).
Karena salah satu alasan itu, kemudian Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing memutuskan memberi hukuman larangan aktivitas sepakbola seumur hidup kepada Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Erwin menilai Ketua Panpel Arema FC itu tidak bisa mengantisipasi pertandingan dengan baik sehingga terjadi pembludakan penonton ke dalam lapangan yang berujung tewasnya ratusan orang.
"Saudara Abdul Haris sebagai Ketua Pelaksana Pertandingan Arema FC tidak boleh beraktivitas di sepakbola seumur hidup," ungkap Erwin.
Tak hanya panpel, Komdis kata Erwin juga memberikan hukuman terhadap Ketua Security Officer Arema FC, Suko Sutrisno, juga larangan beraktivitas di sepakbola seumur hidup.