Para pemain Liverpool pun seakan terkejut dengan gol kilat yang didapatkan Arsenal pada laga ini.
Setelah gol cepat Martinelli, permainan kedua tim makin menarik, dimana Liverpool mencoba keluar dari tekanan permainan pada awal laga.
Hanya saja memang aliran bola dari lini ke lini yang dimainkan Liverpool masih belum lancar.
Sepuluh menit laga pembuka, belum ada satupun peluang emas yang diciptakan Liverpool.
Kedisiplinan Tomiyasu menjaga pergerakan Salah membuat Liverpool kesulitan mencetak peluang.
Xhaka hampir saja menggandakan keunggulan Arsenal jika tembakannya tak ditepis Alisson pada menit ke-11.
Meskipun pada akhirnya peluang tersebut berbau offside, setidaknya tembakan Xhaka membuat pertahanan Liverpool makin ketar-ketir.
Tomiyasu benar-benar membuat Salah tak banyak berkutik dalam 20 menit sejak wasit meniup tanda laga dimulai.
Sisi kanan pertahanan Liverpool terus menjadi bulan-bulan serangan Arsenal, dimana Martinelli dan Jesus bergantian disana.
Peluang terbaik Liverpool hadir ketika Luis Diaz mendapatkan ruang kosong untuk melepaskan tembakan pada menit ke-24.
Beruntung, Ramsdale melakukan penyelematan gemilang dengan menggagalkan tembakan pemain asal Kolombia tersebut.
Jesus yang pergerakan yang cukup liar di kotak penalti, mencoba memberikan tekanan lewat pressing ketatnya kepada bek Liverpool.
Arsenal hampir saja bobol setelah kesalahan antisipasi dilakukan Saliba, beruntung refleks Ramsdale menyelamatkan gawang Arsenal menit 29.
Pertahanan Arsenal akhirnya bisa dieliminasi pemain Liverpool, dimana Diaz mampu memberikan assist atas terciptanya gol Nunez.
Nunez sukses membawa Liverpool menyamakan skor setelah tembakannya tak bisa diamankan Ramsdale pada menit ke-34.
Babak pertama terlihat akan berakhir imbang, justru Arsenal kembali mencetak gol lewat Bukayo Saja pada penghujung waktu.
Arsenal pun memimpin dengan skor 2-1 lewat gol dari Martinelli dan Saka di Stadion Emirates.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)