TRIBUNNEWS.COM - Iklim kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 yang carut-marut membuat FIFPRO (Persatuan Pesepak Bola Profesional Seluruh Dunia) memberikan pernyataan resminya.
FIFPRO mendesak FIFA dan AFC langsung ikut campur dalam membenahi situasi persepak bolaan Indonesia saat ini.
Ada beberapa poin yang mereka soroti dalam pernyataan resmi tersebut.
Baca juga: Liga 2 Dilanjutkan, Sistem Bubble Jadi Solusi, Jadwal Pertandingan Dikebut PSSI
Sorotan utama FIFPRO mengarah pada berhentinya roda kompetisi Liga 2 dan Liga 3.
Berhentinya dua kompetisi itu berimbas langsung kepada para pemain yang berkiprah di dalamnya.
FIFPRO menyebut tak kurang dari 700 pesepak bola profesional yang terlibat dalam kompetisi kasta kedua dan ketiga Indonesia itu.
Dengan berhentinya kompetisi, para pesepak bola tak mendapat kejelasan nasib untuk diri mereka.
Selain itu, penghentian kompetisi Liga 2 dan Liga 3 dilakukan PSSI tanpa pertimbangan dari APPI atau Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIFPRO, Simon Colosimo menekankan pentingnya FIFA dan AFC turun tangan dalam masalah ini.
"FIFA dan AFC harus mengintervensi, sebagaimana keadaan yang ada di sana (Indonesia) memiliki imbas yang serius kepada kehidupan dan karier sekira 700 pemain profesional yang ada di Indonesia yang berada di Liga 2 dan Liga 3," ungkap Simon Colosimo.
Sejatinya tak cuma penghentian Liga 2 dan Liga 3 saja yang menjadi sorotan FIFPRO.
Kompetisi Liga 1 juga mendapat perhatian khusus dari mereka.
FIFPRO tak habis pikir dengan adanya sistem tanpa degradasi yang diterapkan di Liga 1 musim ini.
Dihapusnya sistem degradasi pada Liga 1 tak lepas dari mandeknya kompetisi yang ada di bawahnya.